Senin, 10 Agustus 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Widodo Bogiarto 5352
(Foto: Rio Sandiputra)
Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan melakukan pemantauan perdagangan daging sapi dibeberapa pasar. Dari pantauan tersebut, mogok berjualan yang dilakukan pedagang daging sapi masih berlanjut di sejumlah pasar tradisional hingga hari ini.
"Kita hanya melakukan monitoring terkait dengan aksi mogok berdagang para pedagang daging sapi. Ada beberap tim yang disebar ke pasar-pasar khususnya bagian penjualan daging sapi," ujar Sri Hartati, Kepala Sudin Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan, Senin (10/8).
Dari pantauan beritajakarta.com di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, tidak ada satu pun pedagang daging yang membuka lapaknya. Hanya ada beberapa pedagang daging ayam yang tetap berdagang.
"Memang kan rencananya pedagang daging sapi akan mogok berdagang hingga Rabu (12/8) lusa. Belum tahu untuk program operasi pasar dari Pemprov DKI, karena hari ini baru rapat di Dinas bersama PD Pasar Jaya dan Dharma Jaya," katanya.
Kondisi mahalnya daging sapi dikeluhkan oleh pedagang bakso Sufroni (50). Menurutnya, harga daging sebagai campuran bakso sangat mencekik leher.
"Setiap hari saya butuh dua kilogram daging sapi giling dan harus mengeluarkan Rp 260 ribu. Ya berat, jadi dibuat adonannya agak lebih banyak tepung sagunya supaya besarnya tetap," katanya.
Sufroni berharap, Pemprov DKI Jakarta bisa membantu warganya terutama para pedagang yang menjajakan makanan berbahan baku daging sapi.
"Kalau bisa ada operasi pasar daging sapi dengan harga di bawah Rp 100 ribu," tandasnya.