Senin, 08 Juli 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 869
(Foto: Anita Karyati)
20 peserta mengikuti pelatihan kejuruan teknik otomotif sepeda motor angkatan kedua di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Utara, Jalan Gereja Tugu Semper, Kelurahan Semper Barat, Cilincing.
Dalam pelatihan ini para peserta diberikan pelatihan dasar teknik otomotif serta uji kompetensi.
Kepala PPKD Jakarta Utara, Faradisa Saforda Basuni mengatakan, pelatihan teknik otomotif sudah berlangsung sejak akhir Mei dan akan berakhir 18 Juli 2024. Nantinya, peserta bakal diikuti test uji kompetensi pada 19-22 Juli 2024 mendatang.
"Pelatihan angkatan kedua ini diikuti 20 peserta. Rata-rata dari mereka pelajar yang baru menyelesaikan pendidikan dan warga pengangguran," ujarnya, Senin (8/7).
Faradisa menuturkan, pelatihan ini bertujuan agar peserta memiliki kemampuan atau keahlian dalam teknik otomotif pada sepeda motor. Sehingga nantinya mereka dapat bersaing di dunia kerja atau wirausaha di lingkungan masing-masing.
Ia menjelaskan, selama mengikuti pelatihan para peserta akan mendap
at pembekalan materi tentang teori dasar otomotif sepeda motor, perawatan dan perbaikan engine, sistem pemindah tenaga motor hingga sistem kelistrikan sepeda motor. Dalam pelatihan ini para peserta juga didampingi instruktur yang berkompeten di bidangnya."Bagi peserta yang lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat pelatihan dan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Mereka juga akan diberikan informasi-informasi lowongan pekerjaan," ungkapnya.
Menurut Faradisa, selain pelatihan teknik otomotif, saat ini juga tengah berlangsung pelatihan tata busana, tata boga, tata rias, tata graha, teknik komputer, teknik pendingin dan desain grafis. Pelatihan-pelatihan kejuruan ini diharapkan dapat menurunkan pengangguran di Jakarta, khususnya warga Jakarta Utara.
"Pesan saya kepada seluruh peserta yang mengikuti pelatihan di semua bidang ikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar bisa menambah keterampilan, bermanfaat dan produktif," harapnya.
Muhammad Alfian (22), salah satu peserta pelatihan mengaku banyak mendapat ilmu dan wawasan baru setelah ikut pelatihan selama 30 hari. Di samping itu, instruktur pelatihan juga dinilai sangat jelas dan detail, sehingga mudah dipahami.
"Hampir satu bulan saya ikuti pelatihan ini, saya merasa ilmu di SMK terasah kembali. Insya Allah, saya akan lulus uji kompetensi dan mendapat sertifikat yang bisa untuk melamar kerja," tandasnya.