Minggu, 07 Juli 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 992
(Foto: Anita Karyati)
Sebanyak 100 peserta mengikuti kegiatan Jelajah Jalur Rempah Jakarta yang diselenggarakan Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Minggu (7/7. Kegiatan ini bertepatan dengan perayaan HUT ke-47 Museum Bahari.
Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari mengatakan, Jelajah Jalur Rempah merupakan program publik Museum Kebaharian yang digelar rutin tiap tahun. Kegiatan ini untuk menyusuri jejak-jejak sejarah terkait perdagangan rempah pada zaman VOC di Kawasan Museum Bahari.
"Para peserta diajak keliling ke objek-objek menarik dan bersejarah di sekitar museum, serta diedukasi warisan Indonesia tentang rempah-rempah," ujar Mis'ari.
Menurutnya, Museum Bahari merupakan saksi bisu kejayaan rempah Indonesia. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta terutama generasi muda dapat merasakan dan memaknai kehidupan maritim nenek moyang bangsa Indonesia, untuk menjadi bekal dalam berkontribusi membangun negeri di masa-masa mendatang.
"Ini hari spesial, karena hari ini bertepatan dengan HUT ke-47 Museum Bahari yang didirikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Mari kita dukung dan gelorakan bersama kejayaan Bahari Indonesia. Tentunya kegiatan ini akan terus berkelanjutan," tukasnya
Kasatlak Koleksi, Edukasi, Informasi UP Museum Kebaharian Jakarta, Nurul Iman menambahkan, peserta yang ikut kegiatan ini terdiri dari Komunitas Jelajah Budaya, Komunitas Ruang Menulis, mahasiswa, mitra museum, media serta masyarakat umum.
Dalam kegiatan, peserta mulai menyusuri jejak perjalanan sejarah sepanjang tiga kilometer. Diawali dari Museum Bahari, kemudian ke Gudang Tua VOC yang saat ini sudah menjadi restoran.
Dilanjutkan berjalan ke utara lewat kolong jembatan KA dan kolong jalan tol layang menyusuri sebelah timur Kali Krukut (Kali Baru), lalu ke Jembatan Kota Intan, dan terakhir ke Menara Syahbandar.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat serta memberikan pengalaman dan inspirasi untuk generasi muda yang lebih mendalam akan warisan rempah yang berharga ini," ungkapnya.
Dyah Putri Setyaningrum (19), mahasiswi Universitas Indonesia yang ikut kegiatan ini, mengaku ini merupakan pengalaman baru yang sangat berharga bagi dirinya.
"Kita dapat melihat langsung spot-spot sejarah Indonesia, selain itu saya juga bisa mendapatkan teman-teman baru," ucapnya.