Sabtu, 22 Juni 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1208
(Foto: doc)
Sebanyak 36 ruas jalan dan 94 simpang akan dilakukan penutupan secara situasional sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Jakarta International Marathon 2024 yang akan dilaksanakan pada 23 Juni 2024.
“Ruas jalan dan simpang yang akan dilakukan penutupan jalur adalah yang bersinggungan dengan rute Jakarta International,” ujar Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sabtu (22/6).
Selama Kegiatan Jakarta International Marathon 2024, rute alternatif yang dapat dilalui masyarakat yang akan melakukan aktivitas melalui ruas jalan sebagai berikut:
a) Lalu lintas dari Selatan (Cikini) menuju Utara (Juanda) dapat melalui Jalan Arief Rahman Hakim-Jalan Kramat Kwitang-Jalan Pasar Senen-Jalan Bungur Raya-Jalan Angkasa-Jalan Samanhudi-Jalan Pecenongan-dan seterusnya;
b) Lalu lintas dari Barat (Bunderan HI, Tanah Abang, Kebon Sirih, Budi Kemuliaan) menuju Timur (Tugu Tani, Salemba, Taman Suropati) dapat melalui jalan Thamrin sisi Barat-Jalan Medan Merdeka Barat sisi Barat-Jalan Majapahit-Jalan Juanda- Jalan Pos-Jalan Gunung Sahari- dan seterusnya;
c) Lalu Lintas dari Timur (Taman Suropati) menuju Barat (Tanah Abang) dapat melalui Jalan Teuku Umar-Jalan Cut Mutia-Jalan Menteng Raya-Jalan Arief Rahman Hakim-Jalan Kwitang Raya-dan seterusnya atau dapat melalui Jalan Madiun-Jalan Sultan Agung-Jalan Galunggung-Jalan Karet Pasar Baru Timur III-Jalan Karet Pasar Baru Timur II-Jalan RM Margono Djojohadikoesoemo- dan seterusnya;
d) Warga sekitar kawasan Jalan Kusuma Atmaja, Jalan Sumenep, Jalan Purworejo dan Jalan Blora dapat menggunakan Jalan Latuharhary-Jalan Sultan Agung-Jalan Galunggung dan seterusnya;
e) Lalu lintas dari Barat (Stasiun Karet) menuju ke Timur (Manggarai) dapat menggunakan Jalan RM Margono Djojohadikoesoemo-Jalan Galunggung- Jalan Sultan Agung dan seterusnya;
f) Lalu Lintas dari Timur (Taman Suropati) menuju Barat (Tanah Abang) dapat melalui Jalan Madiun-Jalan Sultan Agung-Jalan Galunggung-Jalan Karet Pasar Baru Timur III-Jalan Karet Pasar Baru Timur II-Jalan R.M Margono Djojohadikoesoemo dan seterusnya;
g) Lalu lintas dari Barat (Tanah Abang) menuju ke Timur (Kampung Melayu) dapat menggunakan Jalan Mas Masnyur-Jalan Prof Dr Satrio atau JLNT Prof Dr Satrio-Jalan Casablanka Raya-Jalan KH Abdulah Syafei dan seterusnya;
h) Lalu Lintas dari Timur (Kampung Melayu) menuju ke Barat (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan KH Abdulah Syafei-Jalan Casablanka Raya-JLNT Prof Dr Satrio atau Jalan Prof. Dr. Satrio -Jalan Mas Mansyur dan seterusnya;
i) Lalu Lintas dari Timur (Kampung Melayu) menuju ke Barat (Stasiun Palmerah) dapat menggunakan Jalan K.H. Abdulah Syafei-Jalan Casablanka Raya-JLNT Prof Dr Satrio atau Jalan Prof Dr Satrio-Jalan Mas Mansyur-Jalan Penjernihan-Jalan Pejompongan Raya-Jalan Palmerah Timur 1 dan seterusnya;
j) Masyarakat di sekitar Kawasan Setiabudi (Pedurenan) yang ingin berpergian dapat mengunakan Jalan Denpasar-Jalan Prof Dr Satrio- Berputar di putaran Jalan Prof Dr Satrio-Jalan Denpasar-Jalan Denpasar Selatan-Jalan Gatot Subroto dst atau dapat melalui Jalan Prof Dr Satrio-Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung-Jalan Denpasar Raya-Jalan Denpasar Selatan-Jalan Gatot Subroto dan seterusnya;
k) Lalu lintas dari arah Timung (Cawang) menuju Barat (Slipi) dapat menggunakan Kupingan Besar Semanggi-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Mas Mansyur-Jalan Penjernihan-Jalan Pejompongan Raya-Kupingan Pejompongan Raya-Jalan Gatot Subroto dan seterusnya;
l) Lalu lintas dari arah Utara (Tendean) menuju Barat (Ragunan) dapat menggunakan jalan Kapten Tendean-Jalan Gatot Subroto-Jalan Pasar Minggu-Jalan Duren Tiga Raya-Jalan Mampang Prapatan Raya dan seterusnya;
m) Masyarakat di sekitar kawasan sisi Timur Jalan Prapanca Raya (Jalan Bangka, Jalan Wijaya 1, Jalan Kemang Raya) yang ingin berpergian ke arah barat (Blok M) dapat menggunakan Jalan Bangka Raya-Jalan Kapten Tendean
n) Masyarakat di sekitar kawasan sisi Barat Jalan Prapanca Raya (Jalan Dharmawangsa, Jalan Melawai, Jalan Wijaya II) yang ingin berpergian ke arah Barat (Mampang) dapat menggunakan Jalan Panglima Polim-Jalan Trunojoyo-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Gunawarman-Jalan Senopati-Jalan Suryo-Jalan Kapten Tendean dan seterusnya;
o) Lalu lintas dari arah Selatan (TB Simatupang) menuju Utara (Bundaran Senayan) dapat menggunakan Jalan Pangeran Antasari-Jalan Dharmawangsa X-Jalan Panglima Polim-Jalan Kyai Maja-Jalan Pati Unus- Jalan Pakubuwono VI-Jalan Hang Lekir 2-Jalan Hang Lekir 1 dan seterusnya;
p) JLNT Antasari baik dari arah Utara-Selatan dan arah Selatan-Utara ditutup selama acara Jakarta International Marathon 2024 berlangsung.
Terdapat titik-titik krusial yang membutuhkan perhatian khusus pada ruas jalan yang bersinggungan dengan rute Jakarta International Marathon 2024 yaitu:
a) Kawasan antara Jalan Wahidin Raya-Jalan Gunung Sahari-Jalan Budi Utomo dan kawasan antara Jalan Veteran-Jalan Veteran 1-Jalan Veteran 2- Jalan Veteran 3 dan Jalan Medan Merdeka Utara Pada kawasan tersebut kegiatan masyarakat menjadi terganggu karena ruas jalan di daerah tersebut ditutup selama kegiatan Jakarta International Marathon 2024. Ruas jalan dimaksud dapat dilintasi kembali oleh kendaraan setelah pelari terakhir Jakarta International Marathon 2024 melintas yang diperkirakan pada pukul 05.30 WIB;
b) Kawasan antara Jalan Pattimura-Jalan Sisingamangaraja. Pada kawasan tersebut tersebut kegiatan masyarakat menjadi terganggu karena ruas jalan di daerah tersebut ditutup selama kegiatan Jakarta International Marathon 2024. Khusus untuk masyarakat di kawasan Taman Mataram dan sekitarnya, yang ingin berkegiatan dapat mengunakan ruas Jalan Sisingamangaraja sisi Timur untuk kemudian menuju ke Selatan ke Jalan Raden Patah II selanjutnya dapat menuju ke Jalan Trunojoyo;
c) Kawasan sepanjang Jalan Hassanudin-Jalan Iskandarsyah-Jalan Prapanca Raya-Jalan Antasari Jalan tersebut akan digunakan sebagai rute pelari dan ditutup untuk kendaraan yang ingin melintas selama kegiatan Jakarta International Marathon 2024.
Masyarakat di sekitar kawasan tersebut agar dapat mencari ruas jalan lainnya atau dapat mengikuti rute alternatif yang telah dibuat oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.