Jumat, 07 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4939
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggandeng 11 perusahaan untuk membangun Ruang Publik Ramah Anak Terpadu (RPTRA). Akan ada enam lokasi yang menjadi percontohan. Empat diantaranya sudah terbangun.
Ke-11 perusahaan yang digandeng antara lain Agung Sedayu Grup, Summarecon, Agung Podomoro, Ciputra, PT Intiland, PT Djarum (Bibli.com), Metropolitan Kencana, Barito Pasific, Alfa Goldland (Alam Sutra), Nestle dan Dharma Suci.
Ahok pun mempersilahkan perusahaan untuk mencantumkan nama pada RPTRA yang dibuatnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui perusahaan mana saja yang memiliki kontribusi positif untuk publik.
"Cantumkan nama perusahaan bapak ibu supaya masyarakat kecil bisa mulai melihat. Karena selama ini ada persepsi perusahaan itu mau cari untung saja. Biaya yang bapak ibu habiskan sebagai pengusaha, itulah jadi harga satuan kami," kata Ahok di Balaikota, Jumat (7/8).
Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan pembangunan RPTRA. Pembangunan RPTRA ini merupakan corporate social responcibility (CSR) dari masing-masing perusahaan.
"RPTRA ini urusan dari janin sampai sepuh. Semua orang kumpul di situ. Dinas-dinas kami bantu. Indeks kebahagiaan orang itu berapa lama anda menikmati sebuah taman," ucap Ahok.
Ahok meminta kepada para pengusaha agar RPTRA yang dibangun juga dilengkapi dengan close circuit television (CCTV). Sehingga lurah dan camat setempat bisa memantau secara mudah.
Selain itu, Ahok juga meminta agar gedung-gedung yang ada di Jakarta dilengkapi dengan CCTV yang terhubung dengan Polda Metro Jaya. Hal itu bisa membantu untuk memonitor kejahatan yang ada di ibu kota.
"Saya imbau semua gedung bapak ibu pasang CCTV beresolusi tinggi sampai bisa lihat pelat nomor. Nanti dikoneksi ke polisi dan tentara. Kalau ada apa-apa mereka bisa monitor penjahat lari ke mana bisa diawasi dengan baik," tandas Ahok.