Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Digelar di SMAN 74 Jakarta

Kamis, 06 Juni 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1340

Dinas PPAPP, Sosialisasi, Pencegahan, Kekerasan, Anak, SMAN 74 Jakarta

(Foto: Istimewa)

Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta bersinergi dengan Abituren Akademi Militer 2014 dan Forum Anak Jakarta menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan pada Anak di SMAN 74 Jakarta, Jalan Darma Putra XI, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).

Kita akan jadwalkan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk ke sekolah-sekolah

Kegiatan yang dihadiri para siswa dan tenaga pengajar SMAN 74 Jakarta ini mengambil tema tentang pencegahan perundungan atau dikenal dengan bullying. Adapun materi yang diberikan di antaranya, Definisi dan Dampak Bullying, Kesehatan Jiwa (Mental Health) serta Penanganan Korban Kekerasan Bullying.

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary mengapresiasi kepala sekolah dan para tenaga pendidik yang selama ini telah bersama-sama melakukan fungsi pencegahan kekerasan di satuan pendidikan, selain memberikan layanan prima pada proses belajar dan mengajar.

Ia menyampaikan, pencegahan kasus kekerasan pada anak di satuan pendidikan adalah tantangan yang semakin berat ke depan, mengingat besar pula tantangan era digital pada anak. Untuk itu, penting kiranya bagi kita untuk meningkatkan komitmen dalam hal perlindungan anak.

“Di tahun 2023 terdapat sebanyak 1.863 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Setengahnya adalah anak, ini angka sangat tinggi. Oleh sebab itu Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PPAPP ingin menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, salah satunya bullying,” ungkap Miftah.

Miftah menjelaskan, peserta didik adalah amanah yang dititipkan kepada guru secara khusus dan juga kepada pemerintah di Jakarta secara umumnya, yang harus dilindungi dari tindak kekerasan apapun itu bentuknya. Ia meminta para murid untuk bersama saling menjaga dari tindak kekerasan.

Pada kesempatan itu, Miftah juga mengajak para murid untuk mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif dalam menciptakan kebaikan-kebaikan di tengah masyarakat. Miftah optimistis peserta didik di SMAN 74 adalah saling menghormati, menghargai serta memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan di antara mereka.

“Karena sikap-sikap tersebut perlu dimiliki untuk menghindai diri menjadi pelaku maupun korban kekerasan anak. Mereka harus paham bahwa menjadi pelaku kekerasan anak ada konsekuensi hukum dan sosialnya. Kita akan jadwalkan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk ke sekolah-sekolah. Bisa kita lihat tadi setelah sosialisasi mereka paham, bahwa bercanda pun termasuk bullying ini yang selama ini mereka tidak paham,” jelas Miftah.

Perwakilan Abituren Akademi Militer 2014, Kapten Infantri Muhammad Dodi mengatakan, pihaknya memiliki komitmen untuk mengentaskan permasalah kekerasan terhadap anak, khususnya perundungan di kalangan pelajar bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta.

“Program ini semoga berkelanjutan sesuai dengan kemampuan kami berkolaborasi dengan dengan segala pihak. Kita sebagai masyarakat, bukan hanya guru dan murid, di manapun kita berada harus saling menghargai dan tidak membully satu sama lain karena kehidupan sosial orang berbeda-beda. Pembelajaran ini harapannya agar ditularkan dan kepada orang orang di sekitarnya,” ungkap Dodi.

Kepala SMAN 74 Jakarta, Nunun Maslukah mengapresiasi atas motivasi dan pengarahan tentang dampak perundungan yang diberikan kepada para murid dan tenaga pengajar. Ia berharap kasus perundungan di sekolah bisa ditekan bahkan dicegah.

Selama ini, Nunun meminta kepada para murid untuk tidak segan dan ragu menceritakan permasalahan yang mereka hadapi kepada guru bahkan dirinya sendiri, termasuk apabila ada murid yang menjadi korban perundungan.

“Kami meminta anak-anak saling terbuka, bercerita boleh ke gurunya atau bisa langsung ke ruangan saya. Ruangan saya terbuka untuk anak-anak menceritakan masalahanya dan kita tetap kawal masalah itu dengan baik hingga tuntas. Saya optimistis masalah perundungan bisa selesai apabila menjadi komitmen bersama,” tandasnya.

BERITA TERKAIT
Puskesmas Tanjung Priok Berikan Edukasi Kesehatan Remaja di SMAN 80 Jakarta

Pelajar SMA Negeri 80 Diedukasi Kesehatan Remaja

Senin, 29 Januari 2024 6952

200 Guru di Jakpus Diedukasi Cegah dan Tangani Kekerasan di Sekolah

200 Guru di Jakpus Diedukasi Cegah dan Tangani Kekerasan di Sekolah

Selasa, 04 Juni 2024 546

UPT PPPA Terima 1.682 Laporan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

UPT PPPA Terima 1.682 Laporan Laporan Kekerasan Perempuan dan Anak

Selasa, 06 Februari 2024 6912

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468505

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307239

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285053

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282630

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks