Jumat, 31 Mei 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 813
(Foto: Istimewa)
Delegasi Konferensi Manajemen Krisis (Crisis Management Conference/CMC) 2024 melakukan kunjungan ke Jawa Barat, Kamis (30/5).
Kunjungan yqng dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian CMC 2024 bertujuan mempelajari best practices penanggulangan bencana di Jawa Barat.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi mengatakan, Pemprov DKI merasa terhormat menjadi tuan rumah Crisis Management Conference 2024 yang dihadiri sekitar 30 peserta dari perwakilan sejumlah pemerintah kota di dunia, yakni Bangkok, Tokyo, Seoul, Taipei, New Taipei, Kuala Lumpur, Singapura, Yangon, Manila, serta kota Berlin dan New South Wales sebagai pengamat.
"Kemarin, peserta CMC sudah berdiskusi dan saling berbagi pengalaman best practices dalam menghadapi krisis kebencanaan. Dan hari ini melaksanakan kunjungan lapangan ke Jawa Barat untuk memberikan pengalaman unik kepada para delegasi dengan menaiki kereta cepat pertama di Indonesia. Serta mempelajari manajemen risiko kereta cepat seperti Disaster Monitoring Center dan Disaster,” kata Marulina Dewi, Jumat (31/5).
Ia berharap kunjungan ke Jawa Barat tidak sekadar mempromosikan pengembangan infrastruktur kereta di Indonesia menuju era transportasi modern, tetapi juga memperkaya wawasan para peserta seputar ketahanan jaringan transportasi perkotaan.
"Sembari kereta melaju cepat menuju Jawa Barat, para delegasi secara hangat berbagi pengalaman tentang ketangguhan, inovasi, dan harapan dalam mengatasi kebencanaan demi bumi yang layak huni," paparnya.
Ia menambahkan, delegasi CMC juga berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Seribu untuk menyaksikan atraksi penyelamatan air yang disimulasikan tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta.
"Serta menanam mangrove, dan menikmati jamuan makan malam di kapal Quicksilver," tandasnya.
Sekadar diketahui, Kota Jakarta dipercaya sebagai tuan rumah yang menghadirkan perwakilan dari 14 kota anggota dari Asia Pasifik dan Eropa. Forum tahunan ini menjadi panggung di mana para delegasi berbagi pengalaman, keahlian, serta pandangan tentang manajemen risiko bencana, dengan tujuan mulia untuk memperkokoh ketangguhan dan ketahanan kota-kota di dunia.