Selasa, 28 Mei 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 845
(Foto: Anita Karyati)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara bersama Rumah Sosial Kutub meluncurkan program Sekolah Tersenyum (Terima Sedekah Minyak Jelantah Untuk Mereka) di SDN 09 Sunter Jaya, Tanjung Priok, Selasa (28/3).
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, program Sekolah Tersenyum ini merupakan bagian dari project based learning untuk para pelajar dalam menumbuhkan jiwa peduli terhadap lingkungan, sosial, dan keagamaan sejak dini.
"Program yang sangat baik dan berkelanjutan ini untuk menjangkau penanganan limbah minyak jelantah atau mijel yang ada di setiap wilayah," ujarnya, Selasa (28/5).
Ali menjelaskan, melalui program ini peserta didik diajak untuk melaksanakan sedekah melalui pengumpulan limbah mijel dari rumah mereka.
"Dimulai dari hal kecil ini kita bisa menunjukan tindakan kepedulian terhadap lingkungan.
Sekolah tersenyum ini pengembangan dari program PKK dan RPTRA yang telah berjalan sejak 2021," terangnyaMenurutnya, sebelum program ini diluncurkan, sudah ada 17 sekolah dan lima madrasah yang mengimplementasikan upaya ini.
"Dari sekolah tersebut sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 6.768 liter mijel. Diharapkan program ini dapat terlaksana di seluruh sekolah wilayah Jakarta Utara," ungkapnya.
Ia menambahkan, hasil dana dari pengumpulan mijel ini sekolah dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti santunan bagi mustahik, pengenalan sekolah hingga pemenuhan aset belajar.
"Insya Allah program ini terus berkembang di seluruh sekolah, nantinya kita lakukan monitoring dan evaluasi. Ke depan mungkin bisa kita lombakan untuk memotivasi mereka untuk ikut program sedekah mijel ini," ucapnya.
Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub, Suhito menuturkan program Sekolah Tersenyum ini bertujuan sebagai media edukasi penanaman nilai hidup sehat, hidup bersih, dan hidup berkah kepada para peserta didik serta menciptakan kemandirian bagi sekolah dalam melaksanakan aksi-aksi sosial lainnya.
Untuk mengubah pola perilaku kehidupan masyarakat paling tepat dimulai dari sektor pendidikan, karena sekolah sebagai ujung tombak untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Tantangan kita di masa mendatang itu terkait energi, pangan dan perubahan iklim," jelasnya.
Program ini, imbuh Suhito, juga mendorong peningkatan kualitas kurikulum belajar, karena para guru dan murid dilatih untuk meningkatkan kreativitas, kepedulian pendidikan, hingga kepemimpinan. Selain itu, program sedekah mijel ini selaras dengan program Adiwiyata Sekolah.
"Terima kasih kepada Pemkot Jakarta Utara yang telah mendukung kegiatan ini. Harapannya, program ini dapat terus terlaksana dan dapat menjadi literasi bagi pelajar maupun guru untuk senantiasa menciptakan kehidupan yang lebih sehat, bersih dan berkah," harapnya.
Sementara itu, Kepala SDN Sunter Jaya 09, Sarwoto mengungkapkan, program sedekah mijel ini telah dilaksanakan di sekolahnya setiap hari Kamis. Nantinya, kelas dengan pengumpulan terbanyak akan diberikan penghargaan.
Program ini juga menjadi media literasi bagi para pelajar untuk dikonversi menjadi produk lilin hingga sabun agar lebih bernilai ekonomi.
"Kita sudah tiga kali mendonasikan limbah mijel ini ke Rumah Sosial Kutub. Hasil donasinya kita berikan santunan untuk murid kita yang kurang mampu dan mustahik lainnya," tandasnya.