Senin, 20 Mei 2024 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 552
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Sebanyak 60 kepala sekolah di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah I mengikuti Sosialisasi Kepalangmerahan yang diinisiasi Palang Merah Indonesia (PMI) setempat di Aula SMKN 57 Jakarta, Jalan Taman Margasatwa, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah I, Sarwoko mengapresiasi adanya kegiatan sosialisasi kepalangmerahan ini.
Ia menilai, kegiatan ini sangat penting bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi rawan bencana yang bisa terjadi kapan saja, terutama saat proses belajar mengajar.
"Materi yang disampaikan sangat bagus, para kepala sekolah yang hadir juga menyimak dengan baik. Sehingga, diharapkan nantinya sekolah-sekolah yang belum memiliki PMR bisa bersinergi dengan PMI Jakarta Selatan," ujarnya, Senin (20/5).
Sementara itu, Ketua PMI Jakarta Selatan, Abdul Haris menjelaskan, Sosialisasi Kepalangmerahan bagi kepala sekolah ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesiapsiagaan sejak dini bagi para pelajar mulai tingkat SD hingga SMA dan sederajat.
Ia menambahkan, pentingnya kegiatan PMR sebagai suatu organisasi binaan dari PMI berpusat di sekolah juga bertujuan untuk membangun karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi relawan PMI pada masa depan dalam menyiapkan suatu mitigasi bencana.
"Pembekalan PMR sejak dini sangat dibutuhkan
," bebernya.Menurutnya, untuk Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah I di Kecamatan Cilandak yang sudah ada PMR sebanyak 30 sekolah dan belum mencapai 84 sekolah.
Kemudian, di Kecamatan Kebayoran Lama yang sudah ada PMR 34 sekolah dan belum berjumlah 90 sekolah.
"Untuk Kecamatan Jagakarsa yang sudah ada PMR 36 sekolah dan belum mencapai 99 sekolah. Sedangkan, di Kecamatan Pesanggrahan ada 29 sekolah yang sudah ada dan 54 sekolah lainnya belum," ungkapnya
Ia berharap, adanya sosialisasi hari ini dapat menghasilkan kebijakan dari kepala sekolah untuk bisa menerapkan PMR sebagai bagian dari ekstrakulikuler dalam mewujudkan pendidikan yang aman dan nyaman bagi pelajar.
"Setelah sosialisasi ini, kita akan lakukan pengembangan kuantitas dan kualitas SDM bagi sekolah yang belum atau sudah memiliki PMR. Tujuannya, supaya jumlah sekolah yang belum memiliki PMR akan berkurang secara signifikan," tandasnya.