Kamis, 06 Agustus 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 2533
(Foto: doc)
Setelah sempat turun, menjadi Rp 90.000 per kilogram (kg), kini harga daging sapi kembali naik tinggi hingga mencapai Rp 130.000 per kg. Imbasnya, omzet pedagang daging sapi menurun mencapai 30 persen.
Jumadi (43), salah satu pedagang di Pasar Cengkareng, Jakarta Barat mengatakan, mendekati lebaran harda daging sapi memang sempat Rp 130.000 per kg. Namun, paska lebaran turun menjadi Rp 90.000 per kg.
“Turunnya harga daging sapi menjadi Rp 90.000 per kg hanya bertahan kurang dari dua minggu setelah lebaran. Sebab, saat ini sudah seminggu lebih harganya menjadi Rp 130.000 per kg,” ujar Jumadi, Kamis (6/8).
Menurut Jumadi, kembali naiknya harga daging sapi, karena stok daging di Rumah Potong Hewan (RPH) sedikit. “Imbasnya, karena tingginya harga daging membuat pembeli juga jadi sepi. Kalaupun ada biasanya pedagang makanan. Tapi untuk rumah tangga jauh berkurang hingga membuat omzet kami berkurang sekitar 30 persen,” tutur Jumadi.
Harga pangan lainnya juga mengalami kenaikan. Yakni, gula pasir dari Rp 12.000 per kg, menjadi Rp 13.000 per kg, cabe rawit merah dari Rp 55.000 per kg menjadi Rp 80.000 kg, kacang kedelai impor dari Rp 10.000 per kg menjadi Rp 11.000 per kg.
Sedangkan yang mengalami penurunan harga, yakni ayam broiler dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg, cabe merah biasa dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg, cabe rawit hijau dari Rp 48.000 per kg menjadi Rp 40.000 per kg dan bawang merah dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg.
Kasudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Slamet Widodo mengakui, melonjaknya harga daging sapi karena stok di RPH sapi menipis. Imbasnya harga menjadi tinggi dan semakin diperparah dengan merosotnya pembeli.
“Hasil survei memang untuk harga daging sapi saat ini di pasaran Rp 130.000 per kg. Kami sudah berkoordinasi dengan unit terkait akan masalah tersebut agar ditindak lanjuti. Sedangkan untuk kebutuhan lainnya relatif aman meski ada kenaikan meski tidak terlalu signifikan,” tandas Slamet.