Rabu, 05 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 14888
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan pemegang ATM Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang disalahgunakan sudah diblokir. Pemegang KJP tersebut sudah tidak bisa lagi menggunakan uang yang diterima baik tarik tunai maupun untuk pembelanjaan non tunai.
Dikatakan Basuki, Dinas Pendidikan DKI bersama dengan Bank DKI sedang melakukan penelusuran terhadap penyalahgunaan KJP ini. Sebab, dengan menggunakan transaksi non tunai penggunaannya bisa ditelusuri. "Kita tahan dulu kita blokir. Kita cari tahu dulu nih," ujar Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (5/8).
Salah satu yang telah diketahui polanya yakni adanya transaksi di SPBU. Pegawai SPBU menawarkan kepada beberapa pemegang KJP untuk dapat mencairkan dananya. Untuk satu orang dikenakan tarif Rp 35 ribu. "Yang di pom bensin kita sudah ketemu, ternyata pom bensin itu ada tukang ngisi bensin yang nawarin pemegang KJP kumpulin," ungkapnya.
Basuki pun akan menindak tegas jika oknum tersebut terbukti bermain. Bahkan, jika cukup bukti maka akan langsung dilaporkan ke kepolisian. Karena dari transaksi yang dilakukan terlihat waktu, lokasi, dan jumlah yang digunakan. "Dia kayak calo kumpulin semuanya. Nih ada yang belanjain, tuker tunai. Nah ini kita kumpulin kalau dapat kita langsung lapor polisi nanti," tegasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku sengaja mengambil tindakan tegas untuk memberikan efek jera. Selain itu memberikan pelajaran, jika ada oknum yang akan bertindak serupa maka akan berpikir ulang.