Kamis, 10 April 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 4645
(Foto: doc)
Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, berjanji akan mencari solusi terhadap puluhan petani yang kehilangan pekerjaan akibat lahan garapan mereka dibangun Waduk Rawa Kendal. Sebab, selama ini warga mencari nafkah dengan menjadi petani garapan di lahan milik PT Nusa Kirana yang kini menjadi lokasi utama pembangunan waduk tersebut.
"Saat ground breaking kemarin, mereka sudah menyampaikan kepada kita tentang kelanjutan nasibnya seperti apa. Nanti secepatnya kita akan kumpulkan mereka, kita akan ajak bicara," kata Heru, Kamis (10/4).
Menurut Heru, perwakilan petani sudah mengatakan keinginannya agar diberi kerohiman. Namun, mengenai jumlahnya baru akan dibicarakan saat pertemuan nanti.
"Setelah waduk jadi, mereka bisa kita berdayakan. Misalnya kita buatkan bagang di waduk, kan jadi penghasilan untuk mereka," ucapnya.
Sebelum dibangun waduk, di lahan milik PT Nusa Kirana, sebanyak 34 petani yang merupakan warga RW 05 Kelurahan Marunda, sudah menggarap sawah sejak 30 tahun lalu. Namun setelah pembangunan dilakukan, mereka kebingungan akan kelanjutan nasibnya.
Salah seorang petani penggarap yang juga warga RT 04/05, Marunda, Warah (58), mengaku bingung harus mencari kerja apa lagi pasca lahan garapannya sejak 1980 lalu, tidak dapat lagi digarap.
"Saya bingung setelah dibangun waduk mau gimana. Kemarin, Selasa (8/4) kita sempat dikumpulin, katanya mau dikasih kerohiman atau dikasih pekerjaan," ujarnya.
Selama menggarap lahan seluas 1,5 hektare, Warah mengaku bisa meraup Rp 10 juta setiap kali panen. Dalam setahun ia bersama kedua rekan lainnya, bisa dua kali mendapat hasil panen. Kini dengn dijadikan waduk, ia harus mencari alternatif pekerjaan lain untuk menghidupi diri dan keluarganya.