Minggu, 24 Maret 2024 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Budhy Tristanto 7790
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Minggu (24/3) menggelar Perjalanan Wisata Pengenalan (PWP) atau wisata religi edisi Ramadan ke tiga masjid berbeda.
Tiga Masjid bersejarah dan ikonik yang dikunjungi adalah Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Masjid Ramlie Musofa, Jakarta Utara, serta Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan.
Ketua Sub Kelompok Pemasaran Pariwisata Dalam Negeri Disparekraf DKI Jakarta, Triatin Permanik mengatakan, kegiatan perjalanan wisata religi ini diikuti 20 peserta terdiri dari anggota atau keluarga perwakilan negara muslim, perwakilan Abang None Jakarta, serta unsur terkait lainnya.
"Ini dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata Jakarta," ujarnya.
Dijelaskan Triatin, perjalanan wisata religi dimulai dari Monumen Nasional dengan menggunakan bus Transjakarta. Tujuan pertama yakni Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Masjid terbesar di Asia Tenggara ini mempunyai kapasitas 200.000 jamaah dan jadi objek wisata religi muslim terbesar ke-empat di dunia.
"Di Masjid Istiqlal, peserta melaksanakan salat Dzuhur berjamaah dan berkeliling melakukan tour arsitektur, serta sejarah. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama di area Masjid Istiqlal," bebernya.
Lokasi selanjutnya, peserta diajak ke Masjid Ramlie Musofa yang dikenal dengan sebutan Taj Mahal - nya Jakarta. Dipandu tour guide, peserta melihat keunikan Masjid Ramlie Musofa yang terdiri dari tiga lantai yang dikelilingi banyak ornamen bertuliskan tiga bahasa, yaitu Arab, Melayu dan Tionghoa.
Setelah itu, peserta melanjutkan perjalan ke Masjid Agung Al-Azhar yang terletak di Jakarta Selatan. Di sini, peserta juga dikenalkan dengan sejarah dan keunikan masjid.
"Terakhir, kami ajak juga peserta melihat pasar takjil di kawasan Bendungan Hilir (Bendhil)," tutur Triatin.
Sekretaris Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, Febri, merasa sangat senang dengan kegiatan ini, karena dirinya dapat pengetahuan lebih mengenai seni, sejarah dan budaya masjid - masjid yang ada di Jakarta.
"Saya berharap kegiatan ini bisa rutin diselenggarakan, dan ke depan mudah-mudahan warga asing juga dapat berpartisipasi sehingga mereka juga tahu tentang sejarah agama Islam di Indonesia, khususnya di Jakarta," ucapnya.
Hal serupa disampaikan, perwakilan Abang Jakarta Barat 2023, Dion. Dia mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan wisata religi ini. Selain menambah wawasan mengenai histori Masjid di Jakarta, adanya kegiatan ini juga diharapkan mampu memajukan wisata religi yang ada di Jakarta.
"Kita berharap tahun berikutnya, kegiatan wisata religi terus ditingkatkan dengan menyasar lebih banyak tempat religi bersejarah yang ada di Jakarta," tandasnya.