Jumat, 22 Maret 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 9305
(Foto: Istimewa)
Curah hujan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Jumat (22/3) dini hari. Terpantau curah hujan ekstrem terjadi di Semanan, Jakarta Barat, dengan intensitas 212 mm/hari dan di Pompa Tanjungan, Jakarta Utara, dengan intensitas 208 mm/hari.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerjunkan petugas dan menyiagakan pompa sebagai penanganan bencana banjir akibat cuaca ekstrem tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, Dinas SDA sudah menyiagakan petugas/satuan tugas (satgas) dan sarana prasarana dalam menanggulangi banjir, seperti pompa baik stasioner maupun mobile.
Pompa stasioner membantu mengalirkan air di wilayah yang mengalami penurunan muka tanah, sementara pompa mobile digunakan untuk menangani genangan di berbagai lokasi yang sulit dijangkau oleh pompa stasioner.
“Saat ini, petugas kami masih berupaya untuk meminimalkan dampak hujan deras yang terjadi sejak dini hari. Berbagai cara kami upayakan dan sinergikan untuk mengantisipasi dan meminimalkan genangan yang terjadi. Mulai dari pembangunan dan penguatan infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk, perkuatan tanggul, sistem polder, dan peningkatan kapasitas drainase kawasan. Dinas SDA DKI Jakarta juga aktif mengoptimalkan operasional sarana dan prasarana, seperti rumah pompa, pintu air, dan peralatan berat lainnya,” jelas Ika, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta, Jumat (22/3).
Berdasarkan data per 15 Maret 2024, Dinas SDA DKI Jakarta telah menyiapkan 580 unit pompa stasioner, 557 unit pompa mobile, dan 845 pintu air yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Kemudian, ada 254 unit alat berat, 460 unit dump truck, dan pasukan biru sebanyak 4.226 personel yang siap siaga hadapi dampak musim hujan ini.
Dinas SDA DKI Jakarta juga menjaga kualitas operasional dengan melakukan perawatan rutin pada pompa-pompa tersebut.
Ika mengatakan, infrastruktur pengendali banjir di DKI Jakarta dirancang untuk menanggulangi curah hujan ekstrem dengan batas 150 mm/hari untuk infrastruktur makro dan 100 mm/hari untuk infrastruktur mikro.
Untuk itu, Dinas SDA DKI Jakarta juga rutin melakukan pengerukan di Kali, Waduk, Saluran untuk mengangkat sedimen sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air guna meminimalkan terjadinya genangan saat musim hujan.
“Prinsipnya, kami selalu siaga dan meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), para Wali Kota, Camat, Lurah, hingga RT/RW, serta stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk mempercepat pena
nganan banjir dan meminimalkan risiko yang terjadi,” jelas Ika.Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat cuaca masih mendung. Selain itu, masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai wilayah terdampak banjir dan genangan, serta status ketinggian pintu air melalui link https://pantaubanjir.jakarta.go.id, https://poskobanjirdsda.jakarta.go.id, aplikasi JAKI, maupun akun Twitter atau X @BPBDJakarta, juga Call Center Jakarta Siaga 112 apabila membutuhkan bantuan lebih lanjut.