Kamis, 10 April 2014 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 3944
(Foto: doc)
Agar siswa SMA/SMK di Jakarta Timur mampu bersaing di tengah perkembangan zaman modern, mereka akan dibekali peralatan canggih dalam proses belajar mengajarnya. Seluruh peralatan belajar ini telah dianggarkan pada APBD DKI Jakarta 2014. Di antaranya adalah banking learning sistem atau alat untuk belajar tentang perbankan.
Kasudin Pendidikan Menengah Jakarta Timur, Budiana mengatakan, penyediaan peralatan canggih ini untuk mendukung program kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Sehingga diharapkan seluruh siswa SMA/SMK yang ada dapat mengikuti perkembangan zaman, tidak gagap teknologi dan mampu berkompetisi dengan sekolah lain. Baik di wilayah DKI Jakarta, nasional maupun internasional.
"Agar siswa bisa berkompetisi, tentu mereka harus selalu up date terhadap peralatan modern. Jadi bukan hanya mengikuti perkembangan zaman tapi juga mengantisipasi perkembangan zaman," ujar Budiana, saat membuka workshop pengenalan peralatan multi media bagi peserta didik di TMII, Jakarta Timur, Kamis (10/4) .
Menurutnya, seluruh peralatan belajar di sekolah juga harus up date dan dimodernisasi. Namun sebelum siswa mengenal dan menggunakan peralatan canggih, tentu guru sebagai pengajar harus bisa menguasai materi yang akan diajarkan. Makanya seluruh guru itu diperkenalkan peralatan modern itu melalui workshop. Dengan demikian diharapkan, guru sudah paham terhadap peralatan modern sebelum mengajarkan ke siswa-siswinya.
Sebenarnya, peralatan multi media itu sudah diumumkan melalui website Sudin Dikmen Jakarta Timur, baik model dan fungsinya. Tujuannya agar masyarakat lebih memahami adanya peralatan multi media. Semua ini untuk peningkatan mutu pembelajaran dan pendidikan di sekolah.
Sedikitnya ada 10 item multi media yang diperkenalkan pada seluruh peseta workshop tersebut. Antara lain, pembelajaran virtual 4 dimensi untuk mata pelajaran biologi, fisika. Robotika edukasi (pembelajaran tentang robot). Kemudian copy printer multi fungsi digital, multi media geografi.
Selanjutnya banking learning sistem dan ATM. Selain itu ada laboratorium bahasa dua program, virtual learning, elektronika dasar peraga metabolisme dan sebagainya.
"Peralatan modern ini diharapkan siswa di sekolah tidak ketinggalan oleh era digital dan moderinsasi. Mereka juga mampu bersaing, sekalipun dengan negara asing karena peralatan belajar di sekolah kita juga selalu up date dan tak pernah ketinggalan," lanjut Budiana.
Adapun jumlah peserta workshop ini sekitar 200-an orang. Mereka adalah para kepala SMA/SMK, wakil Kepsek Bidang Sarana dan Prasarana, pengawas dan kepala seksi di kecamatan.