Rabu, 05 Agustus 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Lopi Kasim 4559
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dibuat kewalahan. Bagaimana tidak, banyaknya volume sampah dan kurangnya armada pengangkut menyebabkan petugas tidak dapat bekerja maksimal.
"
Sampahnya mau di buang ke mana bingung, ada kendala di armada, sudah saya sampaikan di rapat PPSU tingkat walikota dengan bapak lurah . Paling kita mengandalkan armada kebersihan kecamatan," ungkap Nugroho, Kasie PPSU Kelurahan Sungai Bambu, Rabu (5/8).Pihak kelurahan, kata Nugroho, memiliki aset truk sampah berukuran sedang, namun mengalami kerusakan. Sementara satu unit gerobak motor yang tersedia juga mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Untuk mendukung program-program PPSU setidaknya dibutuhkan minimal dua unit gerobak motor.
"Program harian saluran-saluran yang kita rasa kotor dan sesuai keluhan warga. Mingguan biasanya sasarannya kali-kali atau saluran yang relatif agak besar, itupun atas dasar permintaan warga. Untuk bulanan konsen di kawasan industri seperti di Jalan C, Jalan Tira, dan Gaya Motor Kodim," terangnya.
Untuk menjangkau titik-titik di mana terdapat tumpukan sampah, dia menilai germot lebih efektik ketimbang truk sampah berukuran besar.