Kamis, 07 Maret 2024 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 7805
(Foto: doc)
Camat Ciracas, Yus Wil Rasyid mengajak warga untuk menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Yus Wil mengatakan, saat ini sudah musim hujan yang rawan memicu adanya genangan-genangan yang dapat menjadi tempat kembang biak nyamuk aedes aegipty penyebab DBD.
"Jumantik mandiri akan lebih mengoptimalkan pencegahan menjangkitnya DBD. Sebab, semua harus terlibat dan punya kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan," ujarnya, Kamis (7/3).
Yus Wil menjelaskan, keberadaan Jumantik mandiri bisa lebih efektif mencegah DBD karena setiap penghuni rumah memilik tanggung jawab memberantas jentik nyamuk.
"Kemarin kiat adakan apel akbar untuk mencegah DBD. Apel diikuti 1.000 peserta terdiri dari kader Jumantik, pengurus RT/RW, dan unsur kemasyarakatan lainnya," terangnya.
Ia juga mengajak warga untuk mengencerkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M (menguras, mengubur, dan menutup).
"Kita akan lakukan semaksimal mungkin menekan prevalensi DBD di Kecamatan Ciracas," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Ciracas, Abdul Khair menambahkan, monitoring intensif terus dilakukan di wilayah rawan DBD seperti, RW 03 dan RW 04, Kelurahan Kampung Rambutan; RW 07, Kelurahan Ciracas; dan RW 01 Kelurahan Cibubur.
"Upaya pencegahan pe
nyakit DBD ini tertuang dalam Perda Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue," bebernya.Sementara itu, Lurah Ciracas, Sudarna menuturkan, saat ini jumlah kader Jumantik di wilayahnya mencapai 152 orang yang tersebar di 10 RW dengan 142 RT.
"Setiap RW ada satu koordinator dan di tiap RT ada satu kader Jumantik. Mereka aktif melakukan PSN satu minggu dua kali," tandasnya.