Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tidak hanya membahas usulan warga, peserta Musrenbang diajak untuk lebih peduli terhadap pencegahan dan penanganan stunting.

Lurah Kebayoran Lama Utara, Atmah mengatakan, dalam Musrenbang tahun ini turut menghadirkan delapan balita terindikasi stunting untuk diberikan makanan tambahan bergizi dan berprotein dari hasil kebun-kebun atau kolam-kolam gizi yang ada.

"Hal ini bertujuan untuk memberikan contoh kepada pengurus lingkungan yang hadir terkait pentingnya pemanfaatan lingkungan, baik untuk membantu pengentasan stunting maupun menjaga ketahanan pangan," ujarnya, Rabu (28/2).

Atmah menjelaskan, dalam menyongsong Jakarta sebagai Global City sangat penting untuk memberikan perhatian kepada upaya mewujudkan zero stunting.

"Jangan sampai kita menjadi Global City, tapi masih berkutat pada masalah stunting," bebernya.

Untuk itu, Atmah mengajak masyarakat terus mengoptimalkan pemanfaatan lahan di lingkungannya dengan cara menanam tanaman produktif hingga toga. Sehingga, pemenuhan gizi dan ketahanan pangan mandiri dapat terwujud dengan baik. 

"Dalam Musrenbang ini masyarakat juga kita edukasi untuk mengajukan usulan non-fisik untuk pengentasan stunting sebagai prioritas," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam Musrenbang tersebut juga dibahas sebanyak 33 usulan yang terdiri dari 20 aspirasi pembangunan non-fisik dan 13 usulan fisik dari 10 RW di Kelurahan Kebayoran Lama Utara.

"Ada lima usulan yang belum bisa diakomodir karena sudah diajukan pada tahun sebelumnya," terangnya

Sementara itu, Ketua RW 10, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Helmi berharap, usulan yang sudah dirembukkan bersama warganya dapat terealisasi tahun depan.

"Sesuai dengan tujuan Jakarta saat ini ingin menjadi Global City, maka semua yang terkait pembenahan lingkungan agar dapat dilaksanakan dengan baik," tandasnya.