Senin, 26 Februari 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 6998
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Sebanyak 200 guru agama dan kepala sekolah di Jakarta Pusat, Senin (26/2), disosialisasikan tentang nilai kebangsaan dan pencegahan gangguan intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme (Ired). Kegiatan digelar Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan Detaseemen Khusus (Densus) 88.
Kepala Bagian Kesejahteraan (Kesra) Setko Jakarta Pusat, Ahmad Joehandi mengatakan, sosialisasi bertujuan menciptakan situasi kondusif dalam rangka mewujudkan Indonesia damai. Kegiatan sengaja menyasar lingkungan sekolah agar dapat menyentuh generasi muda.
"Pembentukan karakter generasi muda sangat tergantung lingkungan. Karena itu, sosialisasi ini sangat tepat, dimulai dari sekolah," katanya, Senin (26/2).
Melalui sosialisasi ini, Ahmad berharap, pihak sekolah bisa mengimplementasikan penyebaran nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila untuk membentuk pelajar yang berkarakter, bertakwa, berakhlak dan memahami kebhinekaan global.
"Kita harap nilai-nilai Pancasila seperti kebersamaan, mendahulukan orang lain dan toleransi akan mengakar. Makanya kegiatan ini dimulai dari sekolah di mana generasi muda berkembang," tegasnya.
Harapan serupa diutarakan Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma. Dia berharap, peserta dapat menyerap dan menyebarkan pemahaman materi yang disampaikan dalam kegiatan. Sehingga, paham intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme bisa ditangkal agar tidak berkembang di wilayah Jakarta Pusat.
"Penguatan di sekolah itu penting. Yang bisa menanamkan pemahaman ya pemimpin di sekolah karena sehari-hari berinteraksi dengan para murid," tandasnya.