Jumat, 16 Februari 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 7968
(Foto: Folmer)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan optimalisasi pengolahan sampah. Pengurangan beban sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dengan teknologi tepat guna dipilih agar menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan berkelanjutan di Kota Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono pun mengapresiasi jajaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang terus berupaya mengurangi sampah di sumber, dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R), di Jalan Siaga, Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pj Gubernur Heru meresmikan TPS 3R tersebut pada Jumat (16/2).
Pj Gubernur Heru menuturkan, pengolahan sampah di sumber merupakan salah satu program proritas Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. “Ini merupakan salah satu program unggulan dari Pemprov DKI yang akan diduplikasikan di setiap kecamatan, sehingga sampah di Jakarta langsung bisa diolah di dalam kota. TPS 3R ini bisa memproses sampah sebanyak 50 ton per hari," ujar Heru dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Pj Gubernur Heru menyebut, hasil akhir pengolahan sampah diminati oleh off taker yang selama ini bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Setelah melalui proses pengeringan, sampah yang telah diproses kemudian akan dikirim ke perusahaan pembeli.
Ia juga berharap, upaya yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam mengurangi sampah dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga, dapat berdampak positif pada pengurangan pengangkutan sampah dan mampu memperpanjang masa pelayanan TPST Bantargebang.
“Untuk mewujudkan kota berskala global, pengelolaan sampah di Jakarta harus berorientasi pada pengurangan, daur ulang, dan pemanfaatan kembali (Reduce, Reuse, Recycle/3R)," pungkas Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, pembangunan TPS 3R ini merupakan inovasi pengelolaan sampah di Jakarta.
“Di masa lalu, sampah hanya transit di Tempat Pembuangan Sampah Sementara dan berakhir di TPST Bantargebang, sekarang sudah bisa diolah dan dimanfaatkan di sumber dengan TPS 3R ini,” ungkap Asep.
Asep menjelaskan, TPS 3R ini dilengkapi dengan pengelolaan sampah berkapasitas pengolahan hingga 50 ton sampah/hari. Kemudian, mampu menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) atau Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang akan disuplai ke PLN dan industri semen selaku off taker.
“TPS 3R mampu memproduksi 20 ton RDF per hari. Infrastruktur ini semuanya karya anak bangsa, bisa menunjang langkah strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam masalah sampah,” tandas Asep.