Rabu, 31 Januari 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 6648
(Foto: Istimewa)
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta melalui Badan Layanan Umum Daerah Unit Pengelola Sampah Terpadu (BLUD UPST) menandatangani perjanjian penyediaan bahan bakar alternatif hasil pengolahan sampah atau refused deliver-fuel (RDF) kepada offtaker atau pemasok kebutuhan industri semen, Rabu (31/1).
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari uji coba pemanfaatan pengolahan sampah menjadi menjadi energi alternatif RDF oleh offtaker Industri semen PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (PT Indocement) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) pada Juni 2023 lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah maju dalam upaya penanganan sampah.
“Ini merupakan langkah strategis dan semoga bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan sampah,” ungkap Asep.
Dia menyampaikan, proses pembangunan fasilitas RDF Plant banyak mendapat kritikan dan rasa pesimis dari berbagai pihak awalnya. Namun, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bisa membuktikan kualitas RDF sesuai dengan standar dan bisa diterima oleh offtaker industri semen.
“Fasilitas RDF Plant yang berskala besar seperti ini belum ada sama sekali di Indonesia. Proses trial dan error-nya sangat panjang untuk mencapai ke tahap ini,” ucap Asep.
Dia berharap kerja sama ini bisa menunjukan bukti keseriusan pemerintah dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan.
“Kita bantu industri untuk mewujudkan transisi energi dengan pengolahan sampah yang kita lakukan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Direktur PT Indocement, Hasan Imer mengapreasiasi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang mampu memproduksi RDF sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dia menyebut kerja sama ini sebagai upaya pihaknya dalam mengurangi emisi karbon dan turut membantu pemerintah dalam mengurangi sampah.
“Melalui uji coba yang sudah berlangsung dari Juni 2023 akhirnya kita bisa memulai untuk memaksimalkan penggunaaan RDF ini. Kerja sama ini bukan hanya kesepakatan bisnis tapi sebagai komitmen bersama untuk mengurangi sampah,” kata Hasan.
Sementara itu, Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani menyampaikan, kerja sama ini sebagai bentuk memaksimalkan penggunaan energi alternatif yang sejalan dengan tujuan SBI.
“Bahan bakar alternatif seperti RDF bisa menggantikan bahan bakar utama yang selama ini digunakan. Ini merupakan salah satu bentuk realisasi program transisi energi dari hasil pengolahan sampah,” ucapnya.
Dia menambahkan, permasalahan sampah di Jakarta mulai ada titik terang. Kerja sama antara pengelola sampah dengan offtaker akan menjadi penting karena ada kolaborasi yang berkesinambungan untuk masa depan yang lebih hijau.
“Kita akan maksimalkan penggunaan RDF sebagai upaya menuju transisi energi,” tandas Soni.