Senin, 29 Januari 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 7066
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta mencatat Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Jakarta masuk kategori tinggi dengan skor 72,68 menurut hasil pengukuran tahun 2023.
Kepala Dispusip Provinsi DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, nilai yang diperoleh ini merupakan hasil kerja sama dari semua pihak, baik Pemerintah Daerah, para komunitas pegiat literasi, pihak swasta dan masyarakat untuk ikut mendorong meningkatkan kegemaran membaca.
“Semua pihak bekerja sama meningkatkan kegemaran membaca masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan, taman baca, pojok baca, ruang baca masyarakat, termasuk keberadaan Perpustakaan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA,” ujar Firman, Senin (29/1).
Dia menyampaikan, gerakan pembudayaan kegemaran membaca merupakan upaya untuk menumbuhkan membaca sebagai suatu kebiasaan yang berjalan turun temurun dan dari generasi ke generasi.
“Pembudayaan kegemaran membaca bertujuan membangun minat, kegemaran dan kebiasaan membaca masyarakat, dengan tujuan mendorong terciptanya masyarakat membaca, menuju masyarakat belajar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” urai Firman.
Dia menjelaskan, pengukuran TGM dilakukan oleh Dispusip DKI Jakarta setiap tahun untuk memperoleh data dan informasi mengenai kondisi riil tingkat kegemaran membaca dan mengamati pergeseran perilaku informasi masyarakat DKI Jakarta. Firman mengatakan, tingkat kegemaran membaca ini juga sekaligus dikaitkan dengan maraknya bahan bacaan elektronik, penggunaan smartphone, dan teknologi lain untuk mengakses informasi.
Menurutnya, penyampaian hasil pengukuran melibatkan berbagai pihak terkait dari unsur pemerintah, swasta, maupun para pegiat literasi. Kehadiran pihak-pihak tersebut diharapkan dapat memberikan data dan membangun sinergi dalam meningkatkan literasi masyarakat DKI Jakarta di kemudian hari.
“Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, tingkat kegemaran membaca masyarakat DKI Jakarta mendapat skor 72,68. Pengukuran tersebut menggunakan lima indikator yaitu, frekuensi membaca per minggu, durasi membaca per hari, jumlah bahan bacaan yang dibaca per tiga bulan, frekuensi akses internet per minggu dan durasi akses internet per hari,” tandas Firman.