Kamis, 11 Januari 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 6797
(Foto: Nurito)
Untuk membantu percepatan penanganan kebakaran, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur hingga saat ini sudah membangun hidran mandiri di tujuh wilayah padat penduduk yang sulit dijangkau mobil pemadam.
Kasudin Gulkarmat Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan, pembangunan hidran mandiri ini dilakukan secara bertahap di 10 wilayah kecamatan, khususnya daerah padat penduduk yang jauh dari sumber air.
"Kehadiran hidran mandiri ini
sebagai upaya mempercepat penanganan kebakaran di wilayah padat penduduk yang jauh dari sumber air alam, atau tidak teraliri air perpipaan PAM Jaya," kata Muchtar, Kamis (11/1).Kepala Seksi Pencegahan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Edi Parwoko menjelaskan, tujuh wilayah yang sudah terpasang hidran mandiri ini yaitu RW 09 Kelurahan Pisangan Baru (Matraman), panjang pipanya mencapai 490 meter dengan delapan titik box hidran.
Kemudian di wilayah RW 10 Ciracas (Ciracas) panjang pipa 736 meter dengan 10 titik box hidran, RW 11 Cipinang Besar Utara (Jatinegara) panjang pipa 789 meter dengan 10 titik box hidran, wilayah RW 08 Halim Perdanakusuma (Makasar) panjang pipa 801 meter dengan 10 titik box hidran.
Selanjutnya di RW 02 Baru (Pasar Rebo) panjang pipa 948,7 meter dengan sembilan box hidran, RW 15 Kayu Putih (Pulogadung) panjang pipa 587,9 meter dengan sembilan titik box hidran.
Sedangkan di RW 07 Kelurahan Tengah (Kramat Jati), yang baru diresmikan pada Selasa (9/1) kemarin, memiliki tangki air dengan volume 14.000 liter yang dapat digunakan hingga 40 menit. Jumlah box hidran seluruhnya ada 10 unit yang dilengkapi selang dan nozle 1,5 inci sepanjang 30 meter.
"Hidran mandiri ini masing-masing memiliki panjang pipa dan box hidran yang berbeda. tergantung dari kondisi area wilayahnya dan tingkat kepadatan penduduknya," ucap Edi.
Ketua RW 07 Kelurahan Tengah, Yudhie Moeljono, mengapresiasi jajaran Sudin Gulkarmat yang telah membangun hidran mandiri di wilayahnya. Dia mengaku, hidran ini sangat dibutuhkan, karena wilayahnya sangat padat dan sulit dilintasi mobil pemadam.
"Warga sangat senang dengan adanya hidran mandiri ini. Karena memang sangat diharapkan selama ini," tandasnya.