Rabu, 10 Januari 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 7073
(Foto: Istimewa)
Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah merampungkan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman di dua lokasi pada tahun 2023.
Rinciannya, satu lokasi menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) skala permukiman dan satu lokasi menggunakan SPALD sistem interceptor.
Ketua Subkelompok Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Robby Dwi Mariansyah mengatakan, SPALD skala permukiman memiliki kapasitas 700 meter kubik per hari dengan jaringan perpipaan sekitar 800 sambungan rumah (SR).
Prinsipnya, sambung Robby, air limbah dari rumah warga disentralisasi di tempat penampungan khusus sekaligus menjadi tempat pengolahannya. Sedangkan SPALD interceptor memiliki kapasitas 250 meter kubik.
“SPALD skala permukiman nantinya mengelola limbah air langsung dari rumah warga. Sedangkan SPALD
interceptor di satu lokasi lainnya menangkap dan mengelola limbah air langsung dari saluran air, sehingga tidak dikategorikan sambungan rumah,” ujar Robby, Rabu (10/1).Robby menjelaskan, hasil dari pengolahan air limbah tadi hanya sampai tingkatan air baku. Artinya, belum layak untuk dikonsumsi, mandi, dan mencuci piring.
“Air baku yang dihasilkan dari SPALD-T itu baru bisa digunakan contohnya untuk menyiram tanaman, mencuci mobil atau kebutuhan air untuk pemadaman kebakaran,” tandas Robby.
Dia menambahkan, anggaran untuk pembangunan SPALD-T di dua lokasi tersebut senilai Rp 14 miliar rupiah.
“Setelah masa pemeliharaan nantinya akan dikelola oleh Suku Dinas Sumber Daya Air di masing-masing wilayah,” tandas Robby.
Berikut dua lokasi SPALD-T Skala Permukiman yang selesai dibangun pada tahun 2023:
1. Sekitar Rumah Pompa Waduk Melati, Jakarta Pusat (interceptor)
2. Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat (sambungan rumah).