Kamis, 28 Desember 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 7505
(Foto: doc)
Libur panjang merupakan momen yang ditunggu-tunggu anak-anak sekolah. Setelah menjalani rutinitas sekolah yang padat, libur panjang menjadi kesempatan bagi mereka untuk bermain dan melakukan berbagai kegiatan menyenangkan.
Bermain yang ditunggu anak-anak salah satunya menggunakan akses gawai pintar (gadget). Kondisi ini sayangnya kerap membuat orang tua kebablasan untuk mengingatkan buah hatinya.
Sementara berlama-lama dengan waktu layar (screentime) cenderung membuat tubuh anak-anak menjadi tidak sehat.
Dokter Spesialis Mata RSUD Tamansari, Faraby Martha mengatakan, aktivitas screentime merupakan waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, menggunakan komputer atau laptop serta bermain gadget.
Penggunaan screentime berlebihan akan mempengaruhi kesehatan anak seperti menyebabkan kelelahan pada mata.
"Gejala kesehatan mata pada anak saat ini meningkat akibat screentime berlebihan. Tanda-tandanya bisa langsung kita ketahui dengan kebiasaan anak menggosok mata, sering mengedipkan mata, mata kering dan sakit kepala," ujar Faraby, Kamis (28/12).
Ia menjelaskan, screentime ini dihubungkan dengan jarak. Artinya saat melihat sesuatu dari dekat, otot di dalam mata (otot siliaris) berkontraksi dan mengubah bentuk lensa.
Hal ini membantu manusia melihat dengan jelas (fungsi akomodasi). Setelah berjam-jam berkontraksi, otot tersebut menjadi lelah dan mulai terasa nyeri dengan gejala umum ketegangan mata (eye strain).
Faraby melanjutkan, selain berdampak pada mata, screentime ini juga berpengaruh pada kesehatan fisik, seperti ketidakaktifan fisik dan obesitas, gangguan tidur dan postur tubuh. Termasuk kesehatan mental akibat jarangnya berkomunikasi dan sulit untuk berkonsentrasi.
"Di masa liburan ini diingatkan kembali kepada orang tua agar mulai mengontrol screentime dan membatasi gadget pada anak. Terapkan batasan waktu harian penggunaan layar dan ajak anak-anak beraktivitas secara offline atau bermain di luar bersama keluarga," serunya.
Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Tamansari, Ngabila Salama menambahkan, aktivitas berlebihan di depan layar dapat berisiko miopia (rabun jauh). Berdasarkan penelitian, jika memiliki banyak aktivitas di depan layar sebaiknya menerapkan 20-20-20 rule.
Artinya, setiap 20 menit menggerakkan mata, kemudian melihat objek yang berjarak 20 kaki (enam meter) selama 20 detik. Upaya untuk meminimalisir risiko penurunan kualitas penglihatan akibat screentime bisa dilakukan dengan beragam cara.
Antara lain memastikan ruangan anak-anak menggunakan layar cukup terang, mengatur tingkat kecerahan (brightness) layar yang sesuai dan pastikan jarak pandang anak sesuai (25 inch).
"Penting untuk orang tua mengajak anak membaca dan olahraga serta memberi nutrisi yang baik untuk mata. Misalnya wortel, jeruk, kacang-kacangan, ikan, vitamin A, C, E dan omega-3," tandasnya.