Rabu, 29 Juli 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Dunih 2744
(Foto: Ilustrasi)
Warga yang bermukim di tepi pantai agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, Tinggi Muka Air (TMA), air laut pada bulan Juli diprediksi hingga 220 sentimeter. Padahal, jika normal ketinggian TMA hanya 120 sentimeter. Bahkan, pada pukul 16.00 tadi, ketinggian air laut mencapai 189 sentimeter dengan status siaga tiga.
"Ini disebut siklus ya, untuk bulan Juli ini puncak TMA terjadi pada malam hari. Sebelum-sebelumnya, puncak TMA bisa pagi hari, sekitar jam 06.00-09.00, atau sore harinya jam 17.00. Bulan depan bisa berubah lagi," kata Eka Soleh Hudin, Operator Rumah Pompa Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (29/7).
Selama bulan Juli, lanjutnya, range TMA pada malam hari berkisar 200-220 sentimeter dan berlangsung antara jam 20.00-24.00. Dia mengaku, TMA pernah berstatus siaga dua pada Selasa (14/7), di mana ketinggian saat itu mencapai 238 sentimeter, sehingga mengakibatkan wilayah sekitar terkena dampaknya.
"Itu malam hari jam 21.00, wilayah Pasar Ikan terkena rembesan air laut, tapi bukan rob," ungkapnya.
Menurutnya, jika TMA melebihi batas normal atau berstatus siaga satu, pihaknya akan menginfokan kepada warga sekitar untuk ansitipasi banjir rob.
"Jika ketinggian air laut mencapai 220 ke atas, kami langsung infokan ke warga Penjaringan dan Pademangan serta Satpol PP di wilayah, atau dari pihak kecamatan yang meminta info ketinggian akhir," tandasnya.