Selasa, 28 Juli 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 2684
(Foto: Reza Hapiz)
Sebagai daerah pesisir tempat bermuaranya 13 sungai, Jakarta Utara sangat rawan banjir. Agar air hujan tersebut tidak mubazir, Jakarta Utara perlu banyak sumur resapan sehingga air bisa ditampung.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta, pejabat di Jakarta Utara mendata titik banjir dan membuat sumur resapan. Menurutnya, banjir salah satunya karena selama ini air tanah hanya dimanfaatkan tanpa dipersiapkan tempat penampungan. Kondisi tersebut, juga membuat penurunan tanah di Jakarta Utara sangat cepat.
Sebagai antisipasi banjir, selain membuat sumur resapan, Pemprov DKI Jakarta juga terus mempersiapkan lahan-lahan tampungan air. Hingga November mendatang, pengerukan serta pembuatan waduk dan danau untuk tempat penampungan air akan dikebut.
"Air kita sedot tapi kita lupa menampung air. Maka sekarang kita siapkan tempat menampung air seperti waduk, situ, danau dan sumur-sumur resapan sehingga air tidak gelontor masuk ke laut," ucapnya saat kunjungan ke Walikota Jakarta Utara, Selasa (28/7).
Untuk melaksanakan normalisasi dan pembuatan penampungan air, pihak Dinas Tata Air saat ini terus mempersiapkan infrastruktur yang dimiliki. Mulai dari waduk hingga saluran mikro tengah gencar dilakukan pengerukan agar maksimal menampung air saat musim penghujan nanti.
"Saya minta Pak Wali, camat, lurah, data titik banjir dan buat sumur resapan agar air yang merupakan anugerah dari Tuhan ini tidak menjadi musibah. Untuk masjid yang besar supaya air bekas wudhu ditampung dan dimanfaatkan," tandasnya.