Selasa, 28 Juli 2015 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Dunih 2753
(Foto: Reza Hapiz)
Upaya mengatasi banjir terus dilakukan Pemprov DKI, termasuk dengan melakukan normalisasi kali. Agar normalisasi bisa dilakukan dalam waktu cepat, peranan walikota di wilayah dalam menertibkan bangunan liar di bantaran kali juga diperlukan.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko Sri Margianto meminta, Pemkot Jakarta Barat untuk menertibkan bangunan liar yang saat ini masih berdiri di bantaran sungai atau saluran air. Sebab, bangunan liar seperti yang terdapat di Kali Kamal, Kalideres, cukup menganggu pihaknya.
“Masih berdiri banyak bangunan liar yang mengganggu proses normalisasi, kami meminta bantuan dari Pemkot Jakarta Barat untuk menertibkannya,” pinta Tri, Selasa (28/7).
Saat ini Jakarta Barat masih menjadi wilayah rawan banjir. Setidaknya ada 21 titik rawan banjir ada di Jakarta Barat antara lain, 7 titik di Kecamatan Cengkareng, 5 titik di Kecamatan Kebon Jeruk, 3 titik di Kecamatan Grogol Petamburan, 3 titik di Kecamatan Kembangan, dan masing-masing 1 titik di Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Kalideres, dan Kecamatan Tambora.
Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi menjelaskan, setiap musim hujan, puluhan titik rawan tersebut tergenangi air 20-70 cm. Menurut Anas, banjir merupakan salah satu permasalahan yang kerap terjadi di wilayahnya. Ia berharap, pihak Tata Air DKI Jakarta melakukan normalisasi kali serta menurap bantaran kali yang ada di Jakarta Barat.
“Proyek yang sudah berjalan seperti normalisasi di Kali Tanjungan, Kalideres dan saluran penghubung di Kecamatan Kembangan dan Cengkareng,” jelas Anas.