Kamis, 02 November 2023 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 6132
(Foto: Nurito)
Selain kerja keras, konsistensi dan sinergisitas, penanganan kasus Balita stunting juga butuh kreativitas serta inovasi.Setidaknya ini yang diterapkan jajaran Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Mereka berhasil menurunkan jumlah Balita stunting dari 11 menjadi lima.
Lurah Kayu Putih Tuti Sugihastuti mengatakan, dalam penanganan Balita stunting ini pihaknya bersinergi dengan kader TP-PKK , Dasawisma, Puskesmas, serta sejumlah CSR dengan metode orang tua asuh.
Tuti mengungkapkan, enam Balita stunting yang sudah dinyatakan sehat saat ini sudah masuk sekolah dasar. Lima lainnya juga sudah menunjukkan perkembangan kesehatan yang cukup signifikan.
Salah satu inovasi yang dilakukan dalam penanganan Balita stunting, ungkap Tuti, pihaknya menggandeng kader PKK mendirikan pos gizi di halaman kantor kelurahan.
Di pos gizi ini, setiap hari kader PKK memasak makanan dan menyuapi langsung Balita stunting, sambil bermain di area yang telah disediakan berbagai fasilitas permainan anak.
"Pemberian makanan bergizi dilakukan tiga kali sehari," ucap Tuti, Kamis (2/11).
Menurut Tuti, strategi pemberian makan sambil bermain ternyata cukup efektif dan sangat disukai Balita. Bahkan, ada dari mereka yang sampai tertidur pulas dan tidak mau pulang.
"Jadi, selain memberi makanan bergizi, kita juga mencoba memberikan kebahagiaan kepada Balita stunting," tukas Tuti.
Disebutkan, para Balita stunting ini berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Orang tua mereka mayoritas tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Kami terus bersinergi dengan CSR dan donatur lain untuk jadi orang tua asuh. Semoga, lima Balita stunting yang tersisa dapat ditangani dengan cepat," tandasnya.