Selasa, 31 Oktober 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 6713
(Foto: Andri Widiyanto)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan langkah konkret untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting pada balita.
Upaya tersebut dilakukan melalui sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, yaitu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Seperti hari ini, Selasa (31/10), Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono hadir dalam peluncuran Gerakan Anak Sehat: Bersama Cegah Stunting yang diinisasi oleh Kemenkes RI.
Gerakan ini dicanangkan untuk meningkatkan sinergi lintas sektor dan memberi wadah yang mengundang partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting sejak dini. Gerakan yang dimulai di Jakarta dan akan berlanjut di provinsi-provinsi lain ini dilakukan dengan cara dukungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal kepada anak-anak bermasalah gizi yang telah didata.
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang hadir dalam peluncuran Gerakan Anak Sehat tersebut mengatakan, pihaknya telah melakukan banyak aksi bersama Kemenkes RI untuk mempercepat penanganan stunting.
”Jumlah balita stunting di Jakarta ada sekitar 20.000 anak, dan yang sudah berhasil diintervensi sejumlah 9.000-an. Dan jumlah ini akan terus bertambah,” ujar Pj Gubernur Heru, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Utama, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Kemudian, Pj Gubernur Heru mencontohkan berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya, baik berupa pemberian makanan tambahan untuk balita, maupun edukasi terhadap orang tua agar memperhatikan gizi bagi ibu hamil dan balita.
“Di Posyandu kami berikan makanan tambahan, di Dinas Sosial juga di setiap RPTRA diberikan kegiatan makanan tambahan. Pemprov DKI Jakarta berusaha membuat anak itu tidak masuk kategori stunting. Terima kasih karena Gerakan Anak Sehat ini menambah
power supaya masyarakat sadar akan (bahaya) stunting,” jelasnya, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.Keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam menangani kasus stunting mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Menteri Budi menilai, naiknya data stunting di Jakarta bukan karena penanganannya yang kurang maksimal, justru karena Pemprov DKI secara aktif mengintervensi balita agar terbebas dari stunting.
"Pak Gubernur DKI yang paling rajin cari anak-anak stunting. Jadi Jakarta naik terus (data stunting), bukan jelek. Karena banyak dari daerah lain pindah ke Jakarta dirawat sama Gubernurnya," ungkap Budi.
Gerakan Anak Sehat dicanangkan Kemenkes RI bersama Pemprov DKI, serta Yayasan Benih Baik Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia. Tidak hanya memberikan PMT lokal, gerakan ini juga memberikan edukasi gizi dan kesehatan yang bertujuan untuk membangun preferensi makan anak, menggerakkan ekonomi lokal masyarakat, menjamin keberlangsungan kegiatan, hingga mempermudah distribusi PMT agar tepat sasaran.