Sabtu, 14 Oktober 2023 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 7092
(Foto: Nugroho Sejati)
Sederhana, baik, bersahaja dan pekerja keras. Itulah kesan yang terpatri di mata para wakil rakyat DKI Jakarta terhadap sosok Almarhum Gembong Warsono yang tutup usia, Sabtu (14/10) dinihari.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi menilai, semasa hidup Gembong Warsono dikenal sebagai orang baik dan pekerja keras. Prasetyo merasa kehilangan dengan wafatnya almarhum.
"Kami sangat kehilangan sosok Gembong Warsono. Almarhum seorang pekerja keras, baik dan bersahaja. Sulit rasanya mencari penggantinya," ucap pria yang akrab disapa Pras ini, saat bertakziah di rumah duka, Sabtu (14/10).
Pras menceritakan suka duka bersama almarhum selama menjadi kader partai PDI Perjuangan mulai dari tingkat DPC hingga DPD.
Saking dekatnya kekerabatan mereka, Pras menganggap Almarhum Gembong sebagai adik.
"Saya sudah menganggap almarhum sebagai adik. Kami kehilangan tokoh di Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta," tuturnya
Kesan yang sama dirasakan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah yang mengaku kenal almarhum sejak puluhan tahun silam.
"Almarhum sangat sederhana, baik dan bersahaja. Karir politik merangkak dari bawah," ungkapnya.
Ida mengenang, di akhir hayatnya dia dan almarhum sempat berkomunikasi melalui WA, membahas tugas sebagai kader partai di DPD PDIP DKI.
"Almarhum sering memberikan arahan terkait tugas sebagai kader partai di DPD PDIP DKI. Almarhum sudah saya anggap sebagai kakak yang sangat baik," paparnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mengungkapkan, Gembong Warsono sebagai rekan kerja di Komisi A yang memiliki pemikiran kritis.
"Gembong terkenal dengan sosok wakil rakyat yang memiliki pemikiran kritis kepada siapa pun disampaikan. Ada sesuatu yang tidak beres, akan disuarakan," tukasnya.
Ia menambahkan, Gembong sebagai wakil rakyat sangat peka dan responsif menyuarakan aspirasi warga di Komisi A DPRD DKI Jakarta.
"Dedikasi terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Komisi A DPRD DKI sangat tinggi. Terakhir di hari ketiga pembahasan Raperda APBD DKI, almarhum hingga larut malam masih berada di ruang rapat untuk menyelesaikan tugas. Kami sangat kehilangan, semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisiNya," pungkasnya.