Senin, 18 September 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 4207
(Foto: Istimewa)
Ratusan pesilat dari 36 perguruan silat tradisi menunjukkan kemahirannya dalam memainkan jurus tangan kosong maupun dengan senjata tajam khas golok.
Diiringi kepak kendang dan suara terompet, ratusan pesilat terdiri anak-anak hingga remaja menunjukkan kebolehannya dalam Festival Silat Tradisi yang digelar pada hari Minggu (17/9).
Festival yang berlangsung di Gedung PPSB Aki Tirem, Kompleks Wali Kota Jakarta Utara ini dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2020 - 2022, Ahmad Riza Patria serta dihadiri berbagai pihak dari jajaran Pemkot Administrasi Jakarta Utara, IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan pimpinan perguruan silat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) Korwil Jakarta Utara yang dipimpin oleh Baba Ahyad.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Astrabi, Yusron Sjarief mengingatkan, seni beladiri Pencak Silat sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal Indonesia yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 2019.
“Pencak silat harus tetap dijaga kegiatan dan keberlangsungannya, jika tidak ingin dicabut penetapannya oleh Unesco PBB. Festival silat yang diselenggarakan oleh Astrabi merupakan bagian dari upaya menjaga dan mengembangkan seni budaya bangsa Indonesia ini,” ujar Yusron Sjarief, dalam keterangan tertulis, Senin (18/9).
Untuk itu, lanjut Sjarief, diperlukan upaya dan komitmen yang kuat untuk menjaga agar seni beladiri Pencak Silat tetap lestari. Ia juga meminta agar pemerintah memberi perhatian lebih besar terhadap seni silat tradisi.
Ia memaparkan, Astrabi juga akan menggelar festival silat tradisi untuk tingkat Jakarta dan sekitarnya yang akan diselenggarakan di GOR Ciracas, Jakarta Timur pada bulan Oktober 2023.
"Melalui festival silat tradisi, kita menunjukkan prestasi sekaligus kepedulian dalam pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia,” paparnya.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2020 - 2022, Ahmad Riza Patria menekankan perlunya dukungan pemerintah termasuk alokasi anggaran agar kegiatan bisa berjalan dengan baik.
“Sebab jika kegiatan kebudayaan seperti misalnya festival pencak silat Astrabi tidak digalakkan oleh masyarakat, bisa saja budaya kita akan hilang tergerus oleh budaya global. Kita harus mendukung seni silat karena telah menunjukkan prestasi. Misalnya, SEA Games 2023, silat menjadi cabang yang meraih paling banyak medali emas,” tandasnya.