Rabu, 22 Juli 2015 Reporter: Suparni Editor: Widodo Bogiarto 3394
(Foto: Istimewa)
Tingginya animo wisatawan mengunjungi Kepulauan Seribu dikhawatirkan memunculkan efek negatif terhadap keberadaan ekosistem laut. Pasalnya banyak paket wisata yang menawarkan snorkeling dan diving.
"Suku Dinas Pariwisata harus mengawasi ketat agar snorkeling dan diving tidak merusak ekosistem laut Kepulauan Seribu," kata Tiur Maedah Hutapea, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Rabu (22/7).
Tiur menuturkan, seharusnya penyedia snorkeling dan diving telah memiliki sertifikat. Sehingga kegiatan wisata tersebut justru tidak merusak terumbu karang, lamun atau hutan mangrove.
"Jadi tidak hanya memikirkan sektor keuangan saja, tetapi upaya perlindungan alam dilupakan," ujar Tiur.