Selasa, 12 September 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 3618
(Foto: Anita Karyati)
30 dari 38 balita di Pulau
Panggang, Kepulauan Seribu Utara dinyatakan telah sembuh dari stunting.Hal ini terungkap saat Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi melakukan kunjungan kerja dan monitoring kasus stunting di Pulau Panggang.
Junaedi mengatakan monitoring secara door to door ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan balita yang mengalami kasus stunting.
Kegiatan ini juga wujud keseriusan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu dalam memberikan perhatian bagi penderita stunting di wilayahnya.
"Pulau Panggang mengalami perubahan yang drastis. Awalnya puluhan balita terindentifikasi stunting. Sekarang sudah berkurang," ujar Junaedi, Selasa (12/9).
Ia menerangkan penurunan angka stunting ini terjadi berkat adanya kerja sama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak swasta yang gencar menurunkan angka stunting melalui Gerakan Bersama Turunkan Stunting (Geber Tuntas) dan orang tua asuh.
"Semoga upaya kami ini dapat membantu pemerintah pusat dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Minggu depan saya juga akan monitoring di wilayah lainnya," ucapnya.
Lurah Pulau Panggang, Muhammad Fakih Burhanudin menjelaskan, pada awal 2021 jumlah stunting di wilayahnya mencapai 60 anak, kemudian mengalami penurunan pada 2022 menjadi 49 anak.
Pada awal 2023, tercatat ada 38 anak mengalami stunting lalu mengalami penurunan memasuki September ini menjadi delapan anak.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama menurunkan angka stunting di Pulau Panggang," tuturnya.
Faramita (35), warga RT 01/02, Pulau Panggang mengucapkan terima kasih dan senang anaknya, Fahyra Zikra Iskandar (3) telah sehat kembali dan sembuh dari stunting.
Ia juga mengaku bahagia telah diberikan bantuan berupa susu dan beras yang sangat bermanfaat bagi asupan gizi anaknya.
"Alhamdulillah, anak saya semakin aktif dan berat badannya juga terus bertambah," tandasnya.