Jumat, 18 Agustus 2023 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 4405
(Foto: Nugroho Sejati)
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) secara bertahap akan menambah armada bus berbasis listrik guna mereduksi emisi karbon sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan, elektrifikasi armada dilakukan untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari setiap bus yang beroperasi.
"Saat ini kami telah mengoperasikan sebanyak 54 unit dan ditargetkan bertambah hingga 100 bus listrik beroperasi di Jakarta di akhir tahun 2023," ujarnya, saat melakukan konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (18/8).
Welfizon menjelaskan, elektrifikasi armada ini mengacu pada Keputusan Gubernur Nomor 1053 Tahun 2022 tentang Pedoman Percepatan Program Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Layanan Angkutan Transjakarta.
"Saat ini kami sedang melakukan kajian program retrofitting atau konversi
untuk mengubah bus berbahan bakar diesel menjadi berpenggerak listrik. Sehingga, diharapkan terjadi percepatan proses elektrifikasi," terangnya.Menurutnya, pada tahun 2027 ditargetkan sekitar 50 persen armada Transjakarta sudah berbasis listrik dan 100 persen di tahun 2030. Untuk mengejar target itu, dibutuhkan tambahan sekitar 500 bus berbasis listrik berukuran besar serta medium pada tahun 2024 dan 2025 sekitar 1.000 bus listrik yang berasal dari pengadaan maupun retrofitting.
"Perjalanan menggunakan kendaraan pribadi yang beralih ke bus listrik akan berdampak terhadap penurunan emisi karbon sekitar 99 persen," ungkapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk segera menggunakan transportasi publik sebagai bentuk aksi nyata mendukung peningkatan kualitas udara.
"Pengguna mobil pribadi ataupun sepeda motor yang berpindah ke public transport yakni bus transjakarta maka emisi yang dihasilkan dalam peralihan setiap perjalanan mengalami penurunan sekitar 83 hingga 94 persen. Penurunan ini sangat signifikan," bebernya.
Welfizon menambahkan, PT Transjakarta juga gencar melaksanakan strategi kedua yakni, carbon offset dengan merangkul semua stakeholders baik operator dan ATPM untuk melakukan penanaman pohon.
"Minggu depan, kami juga mengajak pelanggan serta bekerja sama dengan carbon etnik yang akan menfasilitasi penanaman manggrove di pesisir Jakarta. Semua halte dan bus Transjakarta akan ada link QR yang bisa digunakan untuk berkontribusi dalam kegiatan ini," tandasnya.