Kamis, 10 Agustus 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 12933
(Foto: Ramdhoni)
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengajak komunitas sekolah untuk menonton film Tegar yang inspiratif dan menjadi karya anak bangsa.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Ramdhani mengatakan, film ini memiliki alur cerita tentang seorang anak penyandang disabilitas bernama Tegar yang penuh perjuangan dan tekad untuk bisa bersekolah.
"Film Tegar penuh makna, nilai-nilai kebaikan dan pendidikan karakter yang luar biasa. Saya sangat mengapresiasi semua yang terlibat dalam pembuatan film ini," ujar Agus Ramdhani, usai nonton bareng bersama jajaran Suku Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah di Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Ramdhani menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, termasuk Dinas Pendidikan berkomitmen menghadirkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.
"Tiap sekolah negeri di Jakarta itu ada kuota hingga dua persen bagi anak berkebutuhan khusus. Bahkan, kita juga ada sekolah luar biasa (SLB) untuk memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus," jelasnya.
Menurut Agus, penyandang disabilitas memiliki hak hidup yang sama dengan kita pada umumnya. Untuk itu, perhatian diperlukan dari segala bidang atau aspek kehidupan.
"Usai menempuh pendidikan, mereka tentu harus diberikan kesempatan dan difasilitasi untuk bisa bekerja dan berkarya. Ini butuh kepedulian kita," ungkapnya.
Sutradara film Tegar, Anggi Frisca menuturkan, cerita ini diangkat ke layar lebar dari adanya aspirasi dari para penyandang disabilitas yang belum tersampaikan.
"Saya awalnya karena simpati atau kasihan. Tapi, seiring berjalan waktu mindset itu saya ubah karena ternyata yang dibutuhkan adalah kesempatan dan ruang untuk berkarya," bebernya.
Ia menambahkan, judul film Tegar ini diambil dari nama tokoh pemeran utama film Aldifi Tegarajasa yang di dunia nyata juga anak penyandang disabilitas.
"Saya development film ini selama dua tahun, satu tahun itu saya pergunakan riset untuk mengetahui langsung aspirasi teman teman disabilitas," ucapnya.
Ia berharap, film ini juga menjadi ruang kreatif bagi penyandang disabilitas menjadi aktor. Terlebih, dari film ini sudah dibuktikan Tegar bisa meraih penghargaan hingga festival film internasional.
"Saya ingin memproduksi lagi film-film yang mengangkat cerita tentang penyandang disabilitas. Semoga nanti banyak pihak, termasuk dari unsur pemerintah yang mau membantu," tegasnya.
Sementara Inisiator acara nonton bareng film Tegar bersama komunitas pendidikan, Endriansyah mengajak warga Jakarta untuk bisa mengedukasi tentang semangat belajar dan pendidikan karakter dengan menonton film tersebut.
"Film ini sangat bagus, tentang semangat belajar, kepedulian dan kasih sayang. Saya berharap sekolah-sekolah di Jakarta kalau bisa wajib mengajak peserta didiknya menonton film ini," tandasnya.