Jumat, 11 Agustus 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 29694
(Foto: doc)
Meningkatnya polusi udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang menyebabkan polusi, baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.
Oleh karena itu, Pemprov DKI terus berupaya untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta melalui berbagai program.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, berbagai upaya untuk mengurangi sumber polusi di Jakarta telah dilakukan, seperti mengganti bus-bus yang menghasilkan polusi tinggi dengan yang lebih ramah lingkungan, penerapan kebijakan ganjil genap, kebijakan disinsentif tarif parkir bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi, pendataan kawasan, serta perluasan dan optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Selain itu, Pemprov DKI juga menggencarkan penanaman pohon yang dilakukan setiap Selasa atau Jumat. Sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023, Dinas serta Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah menanam sebanyak 10.474 pohon dan akan terus bertambah.
Sementara, jumlah penanaman pohon dan tanaman hias yang dilaksanakan oleh 5 (lima) Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu periode April-Juli 2023 yaitu sebanyak 55.345 pohon pelindung dan pohon produktif, serta 203.973 tanaman hias.
Pada 2023 ini, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan membangun sejumlah 23 taman baru yang tersebar di 5 (lima) wilayah Kota Administrasi, dengan luasan mencapai 6,7 hektare. Hal ini diharapkan dapat memberikan efek jangka panjang yang bermanfaat bagi udara dan lingkungan di Jakarta.
"Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi kami di Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, program-program yang sudah berjalan akan terus ditingkatkan. Selain itu, kami juga mengimbau untuk seluruh warga turut membantu dalam perbaikan kualitas udara di Jakarta ini. Mulai beralih menggunakan transportasi umum yang saat ini sudah semakin banyak pilihannya, ada Transjakarta, MRT, LRT, Mikrotrans itu silakan dimanfaatkan," ujar Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta, Kamis (10/8) kemarin
.Lebih lanjut, Pj Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan, rencana perbaikan kualitas udara di Jakarta merupakan program jangka panjang yang harus terus dikawal penerapannya. Untuk menyukseskan hal ini, diperlukan juga sinergi dengan pemerintah daerah sekitar, yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
"Sekali lagi, kami Pemprov DKI Jakarta akan terus berusaha melakukan yang terbaik untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Diperlukan juga kerja sama dari seluruh stakeholder dan seluruh warga yang tinggal di Jakarta, serta teman-teman di Jabodetabek untuk mengurangi tingkat polusi udara ini," tandas Pj Gubernur Heru.