Kamis, 27 Juli 2023 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 3988
(Foto: doc)
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat mengimbau para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) di Jakarta Barat untuk mengantisipasi ancaman kekeringan akibat dampak El Nino yang puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Agustus - September 2023.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit mengatakan, saat ini ada dua dua poktan yang menjadi binaan Sudin KPKP Jakarta Barat yakni Poktan Jawa Indah di RW 04 Kelurahan Semanan dan Poktan Hisbul Waton di Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres.
“Imbauan dan edukasi terkait fenomena El Nino dan dampaknya sudah kami sampaikan sejak bulan Juni 2023,” ujar Novy, Kamis (27/7).
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Kecamatan Kalideres, Wahyudi menuturkan, sosialisasi yang disampaikan kepada para petani di antaranya yakni agar menunda penanaman padi selama puncak terjadinya fenomena El Nino.
Selanjutnya, jika para petani tetap ingin menanam bibit pada musim tanam yang berlangsung bulan Juli, maka sebaiknya menanam bibit yang tahan terhadap cuaca panas dan kering, seperti jenis padi varietas bogo.
"Sosialisasi dilakukan agar petani tidak merugi karena gagal panen akibat kekeringan," katanya.
Terkait irigasi, sambung Wahyudi, pihaknya sudah menyarankan agar para petani membuat embung air mengingat lahan yang dikelola dua Poktan tersebut merupakan sawah tadah hujan. Seperti Poktan Jawa Indah yang menggarap lahan sekitar 17 hektare. Dari jumlah itu yang ditanami padi hanya sekitar 12 hektare.
"Sisa lahan lima hektare tidak ditanami padai karena lahannya yang lebih rendah. Dari pada mubazir, lebih baik dibuat embung untuk cadangan air sehingga saat musim kemarau sawah dapat dialiri air dari embung," tandasnya.