Senin, 13 Juli 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 6104
(Foto: doc)
Dinas Kebersihan (Dinsih) DKI Jakarta menyiapkan sistem untuk mengontrol operasional sopir truk sampah dan petugas kebersihan yang bekerja di ibu kota. Dengan control room, Pemprov DKI bisa memonitor kinerja petugas yang nakal, karena bekerja tidak sesuai prosedur tetap (protap) yang diberlakukan.
Kepala Dinas Kebersihan (Dinsih) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, pihaknya akan membangun control room yang bertugas mengawasi pergerakan alat berat serta truk pengangkut sampah. Rencananya, control room yang dianggarkan dalam APBD DKI 2015 akan terealisasi pada akhir tahun ini.
"Kita akan membuat control room tahun ini. Di ruang tersebut akan banyak layar yang mengawasi pergerakan GPS (Global Positioning System) truk-truk sampah serta mengontrol alat berat kami yang ditempatkan di kali, waduk, sungai, dan danau," kata Isnawa Adji, di Balaikota, Senin (13/7).
Ia mengatakan, control room itu juga dapat menganalisis penggunaan bahan bakar minyak oleh truk sampah.
"Control room bisa memetakan serta mengawasi persebaran petugas penyapu jalanan serta pekerja kebersihan yang bertugas di badan air, kali, waduk, sungai dan danau," ujarnya.
Ia menjelaskan, sekitar 1.000 truk pengangkut sampah baru yang akan dimiliki Pemprov DKI telah terkoneksi dengan GPS.
Suku Dinas Kebersihan serta Kepala Seksi Kebersihan di tiap kecamatan juga telah memiliki data jumlah truk, nomor polisi, serta jalur truk yang akan dilintasi.
"Nah nanti dengan GPS akan memudahkan kami untuk, misalnya target truk ini sudah harus sampai di Bantar Gebang jam berapa dan balik lagi dalam kisaran waktu kapan. Jadi tidak ada lagi truk-truk DKI yang 'ngamen-ngamen' belok-belok enggak jelas, lari ke sana ke mari. Kalau ada yang berbuat begitu ya, kami pecat sopirnya," tegasnya.
Sekadar diketahui Dinsih DKI Jakarta tidak akan menyewa truk sampah dari pihak swasta pada Januari 2016.
Dinsih DKI Jakarta akan mengoperasikan sebanyak 355 truk baru pada Oktober mendatang.Ratusan truk itu sudah dibeli menggunakan APBD DKI 2015 dengan sistem pembelian menggunakan e-katalog.
Menjelang akhir tahun, Bappeda juga akan mengalokasikan bantuan tambahan anggaran di APBD Perubahan 2015 untuk pembelian sekitar 600-650 truk sampah. Truk sampah yang dibeli dilengkapi dengan GPS dan alat penampung air kotor.