Kamis, 06 Juli 2023 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 4178
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Prevalensi (jumlah keseluruhan penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di sebuah wilayah) stunting di Jakarta Barat mengalami penurunan di tahun 2022.
Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat, Indra Patrianto menuturkan, hal itu berdasarkan
hasil surveilans gizi e-PPBGM di mana terjadi penurunan dari 2,65 persen di tahun 2021 menjadi 1,4 persen di tahun 2022.“Penurunan prevalensi stunting tersebut terjadi di sembilan kelurahan yaitu di Kelurahan Kapuk, Cengkareng Timur, Kedaung Kaliangke, Wijaya Kusuma, Pinangsia, Jembatan Besi, Angke, Tegal Alur, dan Jati Pulo,” ujar Indra Patrianto, usai mengikuti penilaian kinerja kabupaten/kota dalam delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayah Provinsi DKI Jakarta melalui zoom meeting di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (6/7).
Dikatakan Indra, dari berbagai program yang dijalankan untuk menekan kasus stunting, salah satunya yakni Open Defecation Free (ODF) atau setop buang ari besar sembarangan.
Melalui program tersebut, Pemkot Jakarta Barat terus berupaya memperbanyak membangun MCK komunal khususnya di wilayah permukiman padat penduduk.
“Dengan berbagai upaya yang kami lakukan, di mana salah satunya memperbanyak membangun MCK komunal, kami optimistis dapat menekan kasus stunting,” tandasnya.