Kamis, 06 Juli 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 7955
(Foto: Istimewa)
Perumda Dharma Jaya berkomitmen memanfaatkan momentum tren digitalisasi dengan membangun ekosistem digital teknologi agar dapat meningkatkan bisnis perusahaan.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, penerapan digitalisasi teknologi untuk mendorong perkembangan bisnis perusahaan harus segera dilakukan, karena DKI Jakarta memiliki potensi sebagai kota dengan ekonomi digital.
Menurutnya, akselerasi penerapan digitalisasi merupakan suatu bentuk pelayanan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada publik, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi dan produk yang dimiliki BUMD tersebut.
“Transformasi digital pada Perumda Dharma Jaya harus segera dilakukan. Selain dapat meningkatkan efisiensi produktivitas, juga dapat melahirkan inovasi perusahaan dengan mengadopsi teknologi yang tepat,” ujar Raditya, Kamis (6/7).
Radita menyampaikan, Perumda Dharma Jaya dalam tahap perencanaan untuk menerapkan digitalisasi teknologi dalam pengembangan bisnis inti tahun ini. Mulai dari identifikasi kebutuhan,penentuan anggaran, evaluasi teknologi yang tersedia serta pengembangnya, perencanaan infrastruktur, perencanaan pelaksanaan, pengujian dan evaluasi.
Dia menjelaskan, dengan mengadopsi teknologi yang tepat perusahaan dapat mengoptimalkan proses operasional, menghadapi persaingan dan memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang serta dapat menjawat tantangan pasar. Raditya mengatakan, teknologi digital juga dapat digunakan untuk memastikan keaslian dan keamanan produk.
“Dengan begitu, perusahaan dapat melacak setiap tahap produksi dan distribusi, mulai dari sumber bahan baku hingga tangan konsumen. Hal ini dapat membantu untuk membangun kepercayaan konsumen dan memenuhi persyaratan sertifikasi produk,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dari sisi hilir, Perumda Dharma Jaya juga melirik e-commerce dan penggunaan aplikasi digital sebagai saluran (channel) pemasaran digital dalam upaya peningkatan penjualan.
Dia menilai, platform e-commerce dan aplikasi digital dimanfaatkan untuk meningkatkan aksesibilitas produk, semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan produk-produk berkualitas tanpa perlu datang ke lokasi. Lalu, iklan secara online menggunakan media sosial dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kesadaran merk dan brand di tengah-tengah masyarakat.
“Kita dapat mendekatkan hubungan Perumda Dharma Jaya dengan konsumen. Tujuan akhirnya, meningkatkan hasil penjualan. Jadi mereka ada kesadaran kalau butuh daging sapi, langsung ingat beli di Perumda Dharma Jaya. Itu sisi hilir,” kata Raditya.
Kemudian di sisi hulu, Raditya menerangkan peternakan sapi juga akan menggunakan teknologi digital berupa sensor seperti Radio Frequency Identification Device (RFID).
Teknologi RFID ini ditempel di telinga sapi untuk tanda identifikasi sapi tersebut, mulai dari asal dari daerah mana, umur hingga catatan kesehatannya dapat dibaca dengan lengkap.
“Data-data tersebut kita input dulu. Jadi saat sapi masuk dalam mesin scanner RFID, data sapi tersebut sudah muncul dan lengkap seperti KTP,” ucap Raditya.
Dia menambahkan, penggunaan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk pemeliharaan ternak dengan cerdas. Alat tersebut dapat melacak kesehatan sapi dengan melihat indikator misal suhu badan, kelembaban, pola makan secara
realtime . Bahkan sapi bergerak atau tidur bisa terpantau di dalam sistem melalui teknologi motion sensor yang dipasang pada badan sapi yang dapat membaca tingkah laku sapi.Dengan begitu, data-data yang terekam dalam teknologi digital tersebut dapat dipakai untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam rangka pemeliharaan dan kesejahteraan hewan. Tujuan akhirnya, meningkatkan produktifitas dan kualitas daging tersebut.
“Melalui teknologi analitik data juga, Perumda Dharma Jaya dapat memahami tren pasar, mengidentifikasi preferensi pelanggan, dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dan pengembangan produk,” tandas Raditya.