Jumat, 10 Juli 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 6865
(Foto: Reza Hapiz)
Untuk mengantisipasi banjir saat memasuki musim hujan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memerintahkan Kepala Dinas Tata Air DKI Tri Djoko Sri Margianto untuk mendata sungai-sungai yang masih dangkal di ibu kota.
"Saya sudah instruksikan Kadis Tata Air agar semua sungai yang dangkal segera dikeruk," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (10/7).
Basuki mengaku tidak akan menggunakan pihak ketiga untuk melakukan pengerukan sungai. Dirinya sudah kapok menggunakan jasa swasta karena dianggap kurang maksimal dalam melakukan pekerjaan. Basuki lebih memilih menggunakan alat sendiri dalam pengerukan sungai. Karena dianggap lebih cepat dan bisa langsung bekerja tanpa harus menunggu proses lelang.
"Pakai alat sendiri semuanya, kecuali yang JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative) karena sudah terlanjur," ujarnya.
Proyek JEDI sendiri adalah pengerukan 13 sungai yang ada di ibu kota. Pemprov DKI Jakarta mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia untuk melakukan pengerukan sungai. Dalam pengerjaannya Pemprov DKI Jakarta dibantu oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sungai yang akan dikeruk dalam proyek ini diantaranya Kanal Banjir Barat (KBB), Cakung Drain, Cengkareng Drain, Kali Angke, Kali Cideng, Kali Kamal, Kali Sunter, Kali Tanjungan, Kali Krukut-Kali Cideng-Tanah Sereal, Kali Jelakeng-Kali Pakin-Kali Besar, Kali Ciliwung Gunung Sahari, Sodetan Sentiong Sunter, dan Kali Grogol – Sekretaris. Selain itu juga akan mengeruk 5 waduk yakni Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur III.
Sedangkan setu yang akan direhabilitasi antara lain Setu Mangga Bolong, Setu Babakan, Setu Rawa Dongkal, dan Se
tu Cipondoh.