Kamis, 09 Juli 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Widodo Bogiarto 3560
(Foto: Yopie Oscar)
Meski penjualan tiket kereta api (KA) sudah dilakukan secara online, namun masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan para calo untuk mengeruk keuntungan dari pemudik. Akibat aksi itu, penumpang harus merogoh kocek lebih dalam hanya untuk bisa mendapatkan selembar tiket.
Menjelang Lebaran, Polres Metro Jakarta Pusat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) makin gencar memberantas praktik percaloan tiket. Hasilnya, sebanyak 11 calo tiket berhasil diamankan petugas yang beroperasi di Stasiun Senen. Dari tangan mereka disita 149 lembar tiket kelas eksekutif dan bisnis tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Total sudah ada 14 calo tiket yang telah ditangkap dan diamankan kepolisian," kata Bambang S Prayitno, Kepala Humas PT KAI Daops I, Kamis (9/7).
Bambang mengungkapkan, terdapat dua modus praktik percaloan. Diantaranya dengan memesan tiket sejak 90 hari sebelum hari H dengan menggunakan identitas keluarga atau tetangga.
"Setelah seluruh tiket terjual habis, barulah mereka menawarkan dan selanjutnya mereka memalsukan identitas dengan meminjam identitas penumpang," jelas Bambang.
Sedangkan modus kedua dengan percaloan joki. Mereka menawarkan jasa dengan memanfaatkan masyarakat yang tidak mengerti teknologi.
Bambang mengaku pihaknya terus melakukan evaluasi terkait penjualan tiket. Selain itu ia mengimbau warga agar segera melaporkan ke pihak keamanan apabila menemukan praktik percaloan tiket.