Rabu, 08 Juli 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 3421
(Foto: doc)
Musibah kebakaran di ibu kota selama bulan Ramadan ini meningkat. Terhitung, sejak 18 Juni-8 Juli 2015, kasus kebakaran di lima wilayah ibu kota mencapai 103 kasus dengan jumlah kerugian senilai Rp 3 miliar. Angka ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 57 kasus.
"Pada periode 28 Juni-19 Juli 2014 lalu, kasus kebakaran di lima wilayah kota ada sebanyak 57 kasus. Sementara selama periode 18 Juni-8 Juli 2015, kebakaran di Jakarta mencapai 103 kasus," kata Abdul Chair, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partimas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Rabu (8/7).
Dia mengatakan, kasus kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Timur dengan jumlah 28 kasus. Pada periode yang sama tahun lalu, kasus kebakaran terbanyak ada di wilayah Jakarta Barat sebanyak 24 kasus.
Dikatakan, kasus kebakaran di ibu kota masih didominasi hubungan arus pendek listrik. Pemicu terbesar musibah kebakaran kedua disebabkan kompor meledak. "Jumlah korban jiwa akibat kebakaran selama periode 18 Juni-8 Juli 2015 ini ada dua orang," lanjutnya.
Abdul mengungkapkan penyebab kebakaran di Jakarta disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan antisipasi kebakaran. Padahal, pencegahan bencana kebakaran telah kerap kali disosialisasikan kepada masyarakat melalui media massa, video tron di jalan-jalan protokol hingga Barisan Relawan Kebakaran (Balakar).
"Artinya kita sudah berupaya lakukan pencegahan, tapi masyarakatnya yang kurang sadar," ungkapnya.