Sabtu, 20 Mei 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 2513
(Foto: doc)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan puncak kematian gelombang arcturus sudah terlewati minggu lalu.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, terdapat 818 kasus positif baru dan 6 kematian baru dalam empat hari terakhir yakni 15-18 Mei 2023.
“Tren minggu ini sudah menurun. Jika dibandingkan pada periode yang sama minggu lalu terdapat 12 kasus positif baru dan 1.942 kematian baru artinya kondisinya sudah jauh lebih terkendali,” ujar Ngabila, Sabtu (20/5).
Ngabila menyampaikan, meski status kedaruratan COVID-19 sudah dicabut WHO, namun periode peningkatan kasusnya tetap dapat terjadi periodik tiga sampai enam bulan sekali, seperti juga influenzae atau penyakit menular musiman lainnya.
Ngabila mengatakan, data longcovid pada anak dan dewasa juga minim. Walaupun kematian pada anak dengan COVID-19 sangat rendah tahun 2023 yakni 0,16 persen dari total kematian.
“Semoga puncak kematian sudah terlewati minggu lalu,” ucap Ngabila.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat mencegah sakit dengan menjaga imunitas tubuh dengan pola hidup sehat seperti, cukup makan, tidur, olahraga dan tidak stres. Selain itu, cegah komplikasi dan kematian dengan vaksinasi lengkap dan deteksi dini serta kontrol komorbid rutin dengan obat-obatan.
Ngabila menambahkan, ketersediaan vaksin Pfizer habis, tersedia merk Indovac dan Zifivax dengan jumlah banyak di DKI Jakarta untuk vaksinasi dosis 1, 2, 3, 4 usia 18 tahun ke atas. Namun, untuk Ibu hamil sebaiknya ditunda karena belum ada data cukup kuat hasil keamanannya.
“Vaksinasi tersedia di 44 Puskesmas kecamatan, puskesmas kelurahan di Jakarta dan lokasi vaksin lainnya yang bekerja sama denban puskesmas,” tandas Ngabila.