Jumat, 19 Mei 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1269
(Foto: Nugroho Sejati)
Sebagai langkah adaptasi perubahan iklim, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menambah kawasan penghijauan di seluruh wilayah. Melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Pemprov DKI Jakarta menanam tumbuhan hijau untuk mengurangi polusi udara.
Dalam salah satu kegiatan penanaman di lahan kosong di bawah tol Becakayu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono hadir dan ikut menanam langsung bersama peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) serta pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta.
"Ini (penanaman) yang ketiga. Jadi, Pak Wali sama Bu Kadis minta supaya lengkap, ada pohon, tanaman cabai, sayuran, ikan. Ini yang ketiga, setelah ini nanti geser ke looping-nya Jatinegara. Terus nanti saya minta Pak Kadis (Tamhut untuk menanam) di (Jakarta) Selatan, Utara, atau Barat. Kalau tadi saya menanamnya jambu," ungkap Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers PPID Pemprov DKI Jakarta, Jumat (19/5).
Pj Gubernur Heru mengatakan, tujuan utama kegiatan penanaman tersebut adalah untuk mengurangi emisi. "Iklim kita kan semakin panas, termasuk juga Jakarta yang harus mengejar untuk menurunkan emisi. Nanti manfaatnya bukan zaman saya, manfaatnya nanti 4-5 tahun ke depan saat pohonnya sudah tumbuh. Jadi gerakan ini bisa mengurangi emisi, bisa mengurangi panas bumi yang semakin meningkat," tambahnya.
Tidak hanya itu, Pj Gubernur Heru juga menganjurkan kepada seluruh petugas hingga tingkat kelurahan untuk semakin gencar menanam bibit pohon produktif di sekitar lingkungannya masing-masing. Sebab selain bisa berdampak untuk kelestarian lingkungan, upaya tersebut juga berguna bagi ketahanan masyarakat sekitar.
Pj Gubernur Heru juga mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terlibat aktif dalam melakukan penghijauan, baik di kawasan lingkungan sekitar tempat tinggal maupun di lingkungan lain yang diketahui masih kosong dan belum dimanfaatkan dengan optimal.