Kamis, 18 Mei 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 1088
(Foto: Istimewa)
Memperingati Hari Kearsipan Nasional ke-52 Tahun 2023, Kamis (18/5), Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) mendorong pengelolaan arsip dengan digitalisasi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Firmansyah saat memperingati Hari Kearsipan Nasional di Yayasan Cipta Loka Caraka berlokasi di Jl Prof Moh Yamin SH, No 37 Menteng, Jakarta Pusat.
Firmansyah mengatakan, kunjungan ini dalam rangka melihat sumber arsip pribadi Romo Heuken, karena lokasi ini kediaman mendiang Adolf Heuken, SJ. Penulis kelahiran Jerman yang memilih menjadi warga negara Indonesia itu wafat pada 25 Juli 2019.
"Beliau antusias mengumpulkan dan mengoleksi tentang sejarah DKI Jakarta. Koleksi ini bisa jadi sumber sejarah, sumber tulisan dan kearsipan sejarah perkembangan Jakarta mulai dari zaman kerajaan hingga saat ini," kata Firmansyah dalam Siaran Pers PPID Pemprov DKI Jakarta, Kamis (18/5).
Sebanyak 8.000 buku menjadi koleksi pribadi Romo Heuken. Menurut Firmansyah, arsip tertua berasal dari tahun 1650. Romo Heuken bukan hanya menulis buku tentang gereja-gereja di Jakarta, tapi juga masjid-masjid dan kelenteng-kelenteng. Arsip dan karyanya yang disimpan ini menjadi penting untuk memperkaya sejarah kita. Maka itu, Dispusip DKI Jakarta berencana untuk mengumpulkan dan mendigitalisasi koleksi tersebut.
"Proses digitalisasi arsip ini akan kami kombinasikan antara arsip yang sudah kami miliki dengan arsip perseorangan. Nantinya, saat proses digitalisasi sudah lengkap, akan kami tayangkan di web atau media sosial," jelasnya.
Sementara itu, Romo Maswan Susinto selaku Ketua Yayasan Cipta Loka Caraka mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta untuk merawat arsip yang ada dengan digitalisasi.
"Langkah digitalisasi yang akan dilakukan ini tentunya butuh dukungan dan kerja sama dengan pihak yang memiliki kompetensi, yakni Dispusip DKI Jakarta," ujarnya.
Arsip merupakan sesuatu yang penting dalam proses kehidupan. Melalui arsip, manusia dapat belajar dari peradaban masa lalu agar semakin bijak dalam menghadapi masa depan. Pengelolaan arsip secara baik dengan digitalisasi menjadi penting dan relevan dengan upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global.