Jumat, 28 April 2023 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 1104
(Foto: Ilustrasi)
Data Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) milik Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mencatatkan kualitas udara pada Hari R
aya Idulfitri 1444 Hijriah, cenderung membaik. Data menunjukkan bahwa PM10, PM 2,5 dan NO2 di seluruh wilayah DKI Jakarta berada di bawah baku mutu harian.Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, konsentrasi PM 2,5 pada hari pertama Idulfitri 1444 Hijriah (22 April 2023) berkisar 26,07 - 39,26 ug/m3 dan jumlah itu menurun dibandingkan H-2 Idulfitri sebesar 26,94 - 49,13 ug/m3.
Kondisi membaiknya kualitas udara di DKI Jakarta menurut Asep dipengaruhi oleh berkurangnya kepadatan lalu lintas kendaraan ketika masa libur lebaran.
"Hal serupa juga diperlihatkan hasil pengukuran menggunakan 12 Low Cost Sensor (LCS). Masyarakat yang cuti dan mudik ke luar daerah membuat Jakarta menjadi lebih sepi dan lengang," ujar Asep, Jumat (28/4).
Hanya saja diakui Asep, tingginya konsentrasi Ozon (O3), yang merupakan salah satu polutan sekunder hasil reaksi fotokimia, disebabkan oleh adanya siklus gerak semu matahari. Hal itu mengakibatkan fenomena gelombang panas di wilayah Indonesia.
Pada tanggal 24 April 2023, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan tentang sinar UV di beberapa wilayah kota di Indonesia menunjukan indeks hingga berbahaya.
Meski demikian, Asep menegaskan, cuaca panas yang terjadi baru-baru ini tidak berkorelasi secara langsung dan bukan diakibatkan oleh kondisi udara di DKI Jakarta yang cukup baik saat ini.
"Bahkan kondisi kualitas udara DKI Jakarta saat Hari Raya Idulfitri 2023 cenderung membaik meskipun sedang terjadi gelombang panas tersebut," tandasnya.