Rabu, 01 Juli 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 5357
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Lantaran mengabaikan aspek pencegahan dan penanggulangan kebakaran, Apartemen Robinson di Jl Jembatan Dua, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara diberi peringatan kedua oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dengan ditempeli stiker tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran.
Sebelumnya, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan pada tahun 2009, fasilitas pencegahan dan penanganan kebakaran apartemen masih minim. Tapi, karena tidak ada perkembangan, pada pemeriksaan lanjutan tahun 2013 silam, pihak pengelola gedung diberi peringatan pertama.
Kepala Bidang Pencegahan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Jon Vendri mengatakan, setelah pihaknya melakukan penelusuran lanjutan terhadap gedung apartemen ternyata masih terdapat kekurangan. Alhasil, berdasarkan Perda No 8 tahun 2008 tentang Pencegahan Kebakaran, pengelola diberi peringatan kedua dan gedung dipasangi stiker.
"
Setelah ini akan kita lihat selama 18 bulan dan setiap 3 atau 6 bulan kita monitor. Prinsipnya akan kita berikan pembinaan ," ujarnya, Rabu (1/7).Dikatakan Vendri, ada 12 poin pelanggaran sistem pencegahan kebakaran gedung sehingga diberi peringatan kedua. Di antaranya, springler tidak dan sistem hidran tidak terpasang, tidak memiliki tangga keselamatan serta manajemen keselamatan gedung.
"Bila selama 18 bulan tidak juga dipenuhi, kita akan berikan peringatan ketiga. Bila tidak juga pada peringatan keempat bangunan harus ditutup," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Keamanan yang mewakili PPRS (Persatuan Penghuni Rumah Sewa) Apartemen Robinson menerima pihak Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Mustaqim mengakui sejumlah fasilitas pencegahan dan penanganan kebakaran masih minim. Namun, dikatakannya, pengelolaan apartemen baru berpindah ke PPRS dari pengelola sebelumnya setahun lalu.
"Peringatan yang diberikan merupakan sebuah perhatian dari pemprov. Saya akan sampaikan dan saya yakin PPRS akan segera melakukan pembenahan sesuai aturan yang ada," tandasnya.