Selasa, 21 Maret 2023 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Toni Riyanto 2118
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2023 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur di Ruang Serbaguna Blok C Kantor Wali Kota setempat.
Dalam sambutannya, Heru mengapresiasi upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dalam penanganan stunting dan upaya mendukung penuntasan pembangunan sodetan Kali Ciliwung.
"Di wilayah Jakarta Timur, Pak Wali mengatakan stunting sudah ditangani. Kemudian, persoalan yang menghambat pembangunan sodetan pun sudah selesai," ujarnya, Selasa (21/3).
Selanjutnya mengenai isu Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL), Heru mengaku akan membantu mengomunikasikan dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta.
"Saya ingin sertifikasi lahan warga Jakarta Timur yang tengah diproses program PTSL bisa segera direalisasikan," terangnya.
Diakui Heru, ada persoalan kemacetan yang belum teratasi di wilayah Jakarta Timur. Namun demikian, kemacetan terjadi lantaran tingginya aktifitas masyarakat yang menandakan ekonomi berjalan aktif.
"Lalu saya titip wilayah untuk mendukung Keketuaan ASEAN
. Sehingga warga bisa berpartisipasi mensukseskan seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung," tegasnya.Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menjelaskan, sebanyak 1.991 usulan terjaring di Musrenbang Kota Administrasi Jakarta Timur. Dari jumlah itu, sebanyak 622 usulan senilai sekitar Rp 221 milliar diakomodir untuk dilaksanakan pada tahun 2023 ini.
Kemudian, sebanyak 1.366 usulan senilai sekitar Rp 915 milliar akan diakomodir di tahun 2024 mendatang. Sedangkan sisanya sebanyak tiga usulan dengan nilai sekitar Rp 12 milliar belum bisa diakomodir.
Mengenai penanganan stunting, diakui Anwar masih terdapat balita stunting dan stunted di Jakarta Timur. Selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti penyediaan PMT-AS untuk ana usia SD dan TK-PAUD, peningkatan wawasan kepada remaja putri, calon penganten, ibu hamil, pekerja wanita, dan ibu menyusui serta menggencarkan sosialisasi strategi pengasuhan positif pada anak usia dini.
"Lalu kami juga tengah menggalkan program orang tua asuh. Jadi satu orang ASN menjadi orang tua asuh bagi satu balita untuk memastikan pasokan gizinya, lingkungannya, perilaku dan lain-lain," tandasnya.